Para Pengungsi Bencana Gunung Berapi di Kongo Terancam Alami Kelaparan
Presiden Felix Tshisekedi mengatakan pada hari Sabtu keadaan di Goma "serius tetapi terkawal". Dia menasihati mereka yang melarikan diri agar tidak kembali lagi, setelah seminggu melakukan gempa susulan.
"Terdapat aliran lava bawah tanah yang dapat muncul kapan saja di mana saja di kota," Tshisekedi memberi amaran.
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan
"Lava tidak lagi berada di kawah, tetapi gunung berapi tetap aktif, jadi kita harus waspada dan itulah sebabnya kita tidak mahu terburu-buru dengan membawa kembali penduduk," katanya.
zxc2
Baca juga: China Bersiap Menghadapi Ketegangan Baru dengan Trump Atas Perdagangan, Teknologi, dan Taiwan
Laporan oleh Observatorium Gunung Berapi Goma (OVG) pada hari Sabtu mengatakan 61 gempa bumi menggegarkan kawasan itu dalam 24 jam sebelumnya. Agensi kemanusiaan PBB OCHA mengatakan selepas letusan bahawa lebih daripada 4,500 rumah musnah akibat lava, yang mempengaruhi kira-kira 20,000 orang. Walaupun banyak pengungsi di Sake tinggal di tempat ibadah dan pusat komuniti, banyak yang tidak memiliki tempat perlindungan sama sekali.