Bangun Rumah dan Diledakkan Lagi, Warga Palestina Tak Sanggup Biayai Pembangunan Ulang, Terpaksa Mengungsi di Sekolah-sekolah
“Pada waktu larut malam itu, tetangga saya menelepon saya hanya untuk memberi tahu saya tentang peringatan itu. Sebelum evakuasi, saya bergegas ke kamar saya untuk mengambil tas yang menyimpan barang-barang [vital] kami. Dengan histeris, kami melarikan diri ke rumah sakit terdekat untuk mencari keselamatan. Kami tinggal di sana sampai subuh,” kata al-Masri kepada Al Jazeera.
Setelah gencatan senjata mulai berlaku pada tanggal 21 Mei, al-Masri kembali ke rumah mereka, tetapi rumah itu sudah berubah menjadi lubang yang dipenuhi puing-puing.
“Setelah saya menemukan rumah saya hancur total, saya menyewa sebuah apartemen untuk keluarga saya, dengan $200. Apartemen itu hanya memiliki dua kamar tidur, satu untuk saya dan istri saya dan yang lainnya untuk semua anak saya,” katanya.
Baca juga: China Perluas Akses Bebas Visa untuk 9 Negara Lagi, Ucapkan Selamat Kepada Trump Atas Kemenangan