Tahukah Anda : Mengenal Lebih Jauh Tentang Istri Bung Karno yang Terlupakan Oleh Sejarah, Memilih Cerai Karena Tak Ingin Dipoligami
Hingga tiba lah pada tanggal 21 Juni 1970, manakala Soekarno pun mangkat terlebih dahulu meniggalkan Inggit, Inggit Garnasih tak kuasa menahan tangisnya. Inggit bergegas ke Jakarta, sesampainya di rumah duka, di samping jasad laki-laki yang dicintainya, ia memberikan salam terakhirnya dengan isak tangis yang sedikit tertahan karena tak kuasa menahan pedih.
Berselang 14 tahun setelahnya, sosok perempuan mandiri, dan sosok besar bagi perjuangan bapak negara dalam proses panjang mewujudkan kemerdekaan bagi bangsanya, bahkan terlupakan ini pun mangkat. Tepatnya pada tanggal 13 April 1984, di usia 96 tahun, sekitar dua bulan setelah pertemuan dengan Fatmawati yang dimediasi oleh Gubernur Jakarta saat itu, Ali Sadikin.
Cinta Inggit yang tak tergantikan dan berakhir dengan ketulusan yang sangat dalam. Dan ini pun, sekali lagi membuktikan bahwa “kejayaan atau keberhasilan” Soekarno adalah berasal dari sumbangan serta dukungan banyak orang. Beberapa nama yang pantas disebut salah satu yang utama adalah Inggit Garnasih.
Dalam sejarah kekinian bangsa kita, nama Inggit Garnasih semakin terlupakan. Hanya sebagian kecil komunitas atau orang yang berupaya membangkitkan pengetahuannya akan sejarah bagaimana sebuah proses perjuangan panjang itu.