RIAU24.COM -  Anak Jenderal Ahmad Yani, Untung Mufreni menceritakan saat ayahnya ditangkap dalam peristiwa G30S PKI.

Saat ditangkap, Ahmad Yani menurut Untung diseret seperti binatang dikutip dari kanal YouTube iNews Magazine.

Melihat ayahnya diseret, dirinya dan saudara-saudaranya hanya bisa menangis. Semua bermula ketika Pasukan Tjakrabirawa (Cakrabirawa) datang ke rumahnya.

Prajurit tersebut meminta sang ayah, Ahmad Yani, untuk menghadap Presiden. Dari sana terjadilah percakapan antara Ahmad Yani dengan Pasukan Tjakrabirawa.

"Kalau begitu, saya mandi dulu," kata Ahmad Yani.

"Sebaiknya tidak usah mandi, Jenderal," kata seorang pasukan tersebut.

"Paling tidak cuci muka dong dan berpakaian," jawab Ahmad Yani.

Sayang, anggota Pasukan Cakrabirawa tersebut tetap menolak keinginan Ahmad Yani.

Penolakan tersebut membuat Ahmad Yani marah kemudian memukul salah satu anggota Pasukan Cakrabirawa hingga terjatuh.

Ahmad Yani kemudian masuk ke dalam kamar untuk mengganti pakaian. Setelah pintu tertutup, terdengar suara tembakan dan sang ayah sudah bersimbah darah.

Untung mencoba menolong sang ayah, tetapi tidak diizinkan lalu malah disuruh kembali ke kamar.

Kata Untung, dalam Film Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI, kaki ayahnya diseret namun badan diangkat sehingga kepala tidak membentur ubin dan batu di luar rumah.

"Kalau sebetulnya nggak begitu, Pak. Kakinya diseret seperti menyeret binatang, kok," ujarnya.