Tak Bisa Ikuti Sekolah Formal, Ratusan Gadis Afghanistan Bergabung Dengan Pusat Kejuruan, Memilih Belajar Menjahit dan Tata Rias
Karena penutupan sekolah dan universitas, jumlah siswa di pusat kejuruan meningkat dua kali lipat dibandingkan beberapa tahun terakhir, tambah laporan itu. “Kelas kami memiliki kapasitas 20 hingga 25 siswa tetapi kami meningkatkannya menjadi 45 siswa, karena sebagian besar siswa telah kehilangan semangat, dan sekolah serta universitas mereka telah ditutup,” kata Fatima Tokhi, direktur urusan teknis dan profesional di Departemen tenaga kerja dan urusan sosial Herat.
Departemen Tenaga Kerja dan Sosial Herat mengatakan departemen bekerja untuk memberikan lebih banyak kesempatan bagi anak perempuan dan perempuan Herat untuk belajar pelatihan kejuruan. “Sektor seni dan profesional dan departemen taman kanak-kanak telah memulai kegiatan mereka, kami mendukung mereka dan mengawasi kegiatan mereka,” kata Mulla Mohammad Sabit, kepala urusan tenaga kerja dan sosial Herat.
Selama dua bulan terakhir, sebagian besar perempuan dan anak perempuan yang bekerja di lembaga negara dan swasta kehilangan pekerjaan dan mencoba belajar kerajinan tangan dan pelatihan kejuruan.