RIAU24.COM -  Belum habis tentang aksi kudeta yang dilesatkan Militer Junta Myanmar, kini berhembus kabar serupa.

Militer Sudan lakukan hal serupa dengan menggulingkan pemerintahaan transisi sipil pada Senin pagi, 25 September 2021.

Otak aksi kudeta ini adalah jenderal tinggi militer Sudan yang langsung menangkap pejabat negara.

Beberapa diantaranya seperti Perdana Menteri Abdalla Hamdok dan empat pejabat pemerintah lainnya.

Aksi penangkapan ini dimaksudkan untuk menyerahkan kepemimpinan dewan penguasa negara itu kepada pemerintah sipil dalam beberapa minggu mendatang.

Mengetahui ada yang tak beres, Amerika Serikat (AS) tak tinggal diam. Mereka langsung membekukan bantuan ekonomi sebesar Rp9,9 triliun.

Sekaligus meminta perdana menteri Sudan dan pejabat pemerintah lainnya segera dibebaskan.

Tak lupa juga menyarankan agar warga AS yang berada di Sudan untuk berlindung di tempat yang aman.