Diusianya yang Masih Muda, Remaja Ini Rela Jadi Buruh Pemotong Seng Supaya Bisa Menafkahi Adik dan Ibunya yang Sedang Sakit
RIAU24.COM - Diusianya yang masih 16 tahun, Dede harus berjuang untuk menafkahi sang ibu dan satu adik perempuannya yang bernama Nisa (6 tahun).
Sang ayah diketahui sudah meninggal sejak 3 tahun yang lalu dikarenakan stroke. Tak lama setelah Ayahnya meninggal, sang ibunda Dede juga jatuh sakit.
Sang Ibu juga mengidap gejala stroke yang membuatnya sulit untuk berjalan bahkan untuk duduk terlalu lama.
Dilansir dari Viralpedia, saat ini ibunda Dede hanya bisa terbaring di lantai beralaskan tikar. Dengan keadaan tersebut membuat Dede harus merelakan pendidikannya untuk banting tulang mencari nafkah.
Dede bekerja sebagai buruh pemotong seng di tempat pembuatan knalpot kendaraan roda dua.
Dalam sehari gaji Dede hanyalah 11 ribu saja, uang tersebut Dede dapatkan sedari berangkat jam 8 pagi sampai jam 4 sore untuk memotong lembaran seng.
Uang tersebut Dede gunakan untuk memberi makan sang ibu dan adik kecil perempuannya.
Terkadang Dede rela tak makan agar ibu dan adiknya bisa makan. Dede mengaku sanga sedih, jika melihat adiknya kelaparan.
"Kalau tak ada uang untuk membeli makanan, Nisa sering kelaparan. Itu yang bikin saya sedih," katanya.
Meski dirumah, Nisa sebagai sang adik pun ikut andil dalam merawat sang ibu. Nisa sering menyuapi ibu walaupun hanya dengan mie instan yang dibagi bertiga.