Penyebab John Lennon Ditembak Fans Fanatik: Gegara Sebut The Beatles Lebih Populer dari pada Yesus
RIAU24.COM - Tepat 41 tahun yang lalu, musisi legendaris, John Lennon mengembuskan nafas terakhirnya setelah ditembak mati oleh fans fanatik pada 8 Desember 1980. Kejadian itu terjadi di Gerbang The Dakota, kediaman John di New York City.
Pembunuh John adalah Mark David Chapman, fans fanatik yang marah dengan gaya hidup mewah dan pernyataan Lennon pada 1966 yang mengatakan The Beatles "lebih populer dari pada Yesus."
Mengutip Biography di situs biography.com, Chapman merupakan pria yang lahir pada 10 Mei 1955, di Fort Worth, Texas, dengan ayah seorang sersan Angkatan Udara AS dan ibu seorang perawat.
Setelah masa kanak-kanak yang bermasalah dan eksperimen awal dengan penggunaan narkoba, Ia menjadi orang Kristen yang dilahirkan kembali pada usia 16 tahun.
Melansir The Scotsman di alamat scotsman.com, Mark Chapman merupakan pria sangat religus sekaligus penggemar berat The Beatles dan John Lennon.
Namun, ia menjadi kesal akibat komentar Lennon pada 1966 yang mengatakan The Beatles "lebih populer dari pada Yesus."
Di persidangan, Chapman tidak memberi pembelaan apapun atas tindakan yang ia lakukan, dia hanya mengatakan membunuh Lennon untuk "kemuliaan diri sendiri."
Chapman saat ini masih menjalani hukuman penjara seumur hidup di Fasilitas Pemasyarakatan Wende di Alden, New York.
Di penjara ia menjadi juru tulis dan portir dalam blok penjara yang dibatasi untuk menjaga keselamatannya dari penyerangan narapidana lain.
Sebenarnya, Mark David Chapman sudah berulang kali mengajukan pembebasan bersyarat namun selalu ditolak. Terhitung pada Agustus 2020, ia kembali mengajukan pembebasan bersyarat yang ke-11, namun kembali ditolak.