Agar Kualitas Hubungan Meningkat, Ini Gangguan Orgasme dalam Medis yang Perlu Anda Ketahui
RIAU24.COM - Seks yang disertai dengan orgasme dapat meningkatkan kualitas hidup serta hubungan bagi kedua pasangan. Orgasme sendiri merupakan suatu perasaan menyenangkan yang intens dan pelepasan ketegangan yang disertai dengan kontraksi involunter dan ritmis dari otot-otot dasar panggul.
Namun tidak semua hubungan seks disertai dengan orgasme kedua belah pihak. Baik wanita maupun pria pasti pernah mengalami hal ini. Walaupun mayoritas sering dialami oleh wanita. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, misalnya kecemasan, stres, obat-obatan, dsb.
Terutama pada wanita, stimulasi yang kuat dan cukup sebelum penetrasi sangatlah penting untuk mencapai orgasme.
Berikut beberapa gangguan orgasme yang terjadi baik pada pria maupun wanita, dilansir dari Instagram @saran.dokter:
Gangguan orgasme dalam medis pada wanita:
1. Anorgasmina primer
Hal ini berarti Anda tidak pernah sama sekali mengalami orgasme.
2. Anorgasmia sekunder
Ini berarti Anda pernah mengalami orgasme sebelumnya namun sekarang sudah tidak lagi mengalaminya.
3. Situational anorgasmia
Anda hanya bisa orgasme pada situasi tertentu misalnya oral sex ataupun masturbasi.
4. Nyeri saat orgasme
Nyeri yang dialami seorang wanita saat orgasme berupa kram perut pada perut bagian bawah sesaat setelah orgasme. Biasanya dialami oleh wanita yang sudah memasuki usia menopause.
Gangguan orgasme dalam medis pada pria
1. Ejakulasi dini
Ejakulasi dini dapat berarti orgasme yang terlalu dini. Walaupun tidak selalu ejakulasi dini berkaitan dengan orgasme, bisa saja seorang pria mengalami orgasme namun tidak ejakulasi.
2. Delayed ejaculation
Berarti ketidakmampuan untuk ejakulasi atau orgasme. Walaupun jarang terjadi, namun seorang pria tidak selalu mengalami orgasme. Bisa bersifat situasional, misalnya ia bisa mencapai orgasme hanya melalui masturbasi bukannya melalui penetrasi vagina.