Mitos Atau Fakta? Mata Kedutan Berkali-kali Pertanda Akan Menangis?
RIAU24.COM - Mata kedutan sering dikaitkan dengan mitos, misalnya ada orang lain yang sedang membicarakan kita atau akan ada peristiwa yang membuat kita menangis.
Menurut dokter spesialis mata di Jakarta Eye Center Kedoya, dr Florence M. Manurung, SpM, kondisi ini masih bisa dianggap wajar dan sama sekali bukan pertanda bahwa orang tersebut akan menangis.
"Tidak ada hubungan kedutan dengan kondisi dimana si pasien akan mengalami suatu musibah atau akan menangis. Itu cuma mitos," ungkap dr Florence dilansir dari detikHealth.
Mata kedutan bukanlah keluhan yang berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun, bila sering terjadi, kondisi ini tentu dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Jenis-Jenis Mata Kedutan
Mata kedutan dapat terjadi di salah satu mata atau bahkan keduanya. Gejala yang menyertainya pun umumnya berbeda-beda. Berdasarkan tingkat keparahannya, mata kedutan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Kedutan minor
Kedutan minor atau kecil pada kelopak mata sering muncul akibat kelelahan, stres, kebiasaan merokok, atau konsumsi minuman berkafein dan minuman beralkohol secara berlebihan.
Jenis mata kedutan ini juga bisa disebabkan oleh iritasi pada kornea atau konjungtiva, yaitu selaput yang melapisi kelopak mata. Kedutan minor umumnya tidak nyeri dan tidak berbahaya.
Blefarospasme esensial jinak
Jika mata kedutan menjadi kronis atau tidak terkendali, kondisi ini dikenal dengan blefarospasme esensial jinak. Kondisi ini biasanya memengaruhi kedua mata. Penyebab mata kedutan jenis blefarospasme esensial jinak belum diketahui secara pasti.
Namun, ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko Anda terkena blefarospasme esensial jinak, yaitu:
- Mata kering
- Konjungtivitis, yaitu peradangan pada permukaan kelopak mata
- Blefaritis, yaitu peradangan kelopak mata akibat infeksi bakteri
- Entropion, yaitu kondisi ketika kelopak mata masuk ke bagian dalam mata
- Uveitis, yaitu peradangan pada lapisan tengah mata
- zxc2
Konsumi minuman beralkohol atau berkafein secara berlebihan dan merokok juga dapat meningkatkan risiko Anda mengalami jenis mata kedutan ini.
Blefarospasme esensial jinak diyakini lebih sering terjadi pada seseorang yang berusia 50–70 tahun. Selain itu, jenis mata kedutan ini lebih sering dialami wanita daripada pria.
Gejala blefarospasme esensial jinak umumnya dimulai dengan kelopak mata berkedip tanpa henti. Jika terus memburuk, blefarospasme esensial jinak dapat menyebabkan penglihatan kabur hingga kedutan pada wajah.