Menu

Hari Keempat Invasi, Rusia Hancurkan Pesawat Terbesar di Dunia Milik Ukraina

Rizka 28 Feb 2022, 20:41
Google
Google

RIAU24.COM -  Pesawat terbesar di dunia, pesawat kargo Antonov-225 Ukraina, dihancurkan oleh serangan Rusia di luar Kiev pada hari keempat invasi Moskow, kata kelompok Ukroboronprom milik negara Ukraina, Minggu (27/2). 

Pesawat itu dinamakan “Mryia” yang berarti “mimpi” di Ukraina.

“Rusia menghancurkan kapal utama penerbangan Ukraina, AN-225 di bandara Antonov di Gostomel dekat Kyiv,” kata grup itu dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Sciencealert, Senin (28/2).

Pesawat tersebut masuk kategori unik di dunia, dengan panjang 84 meter dapat mengangkut hingga 250 metrik ton kargo dengan kecepatan hingga 850 kilometer per jam.

"Ini adalah pesawat terbesar di dunia, AN-225 Mriya,” kata Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba melalui akun Twitternya, Minggu (27/2).

"Rusia mungkin telah menghancurkan 'Mriya' kita. Tapi mereka tidak akan pernah bisa menghancurkan impian kita tentang negara Eropa yang kuat, bebas dan demokratis. Kita akan menang", tambahnya.

Bandara Gostomel telah menyaksikan bentrokan kekerasan sejak dimulainya invasi Rusia, yang diluncurkan oleh Presiden Vladimir Putin Kamis.

Tentara Rusia mengatakan sedang mencoba untuk merebut infrastruktur strategis.

Produsen senjata Ukroboronprom memperkirakan bahwa pemulihan "Mriya" akan menelan biaya lebih dari US$3 miliar dan bisa memakan waktu lebih dari lima tahun.

“Misi kami adalah untuk memastikan bahwa biaya ini ditanggung oleh Rusia, yang dengan sengaja menimbulkan kerusakan pada penerbangan Ukraina,” kata grup itu.

Awalnya dibangun sebagai bagian dari program aeronautika Soviet, An-225 melakukan penerbangan pertamanya pada tahun 1988.

Setelah bertahun-tahun tidak terbang setelah jatuhnya Uni Soviet, satu-satunya salinan yang ada melakukan uji terbang pada tahun 2001 di Gostomel, sekitar 20 kilometer dari Kiev.

Ini telah dioperasikan oleh Antonov Airlines Ukraina untuk penerbangan kargo dan sangat diminati selama awal pandemi Covid-19.