Dengan Sel Sperma Cetak 3D, Ilmuwan Membawa Harapan Bagi Banyak Pria yang Mengalami Masalah Kesuburan
RIAU24.COM - Ilmuwan dari Kanada telah berhasil mencetak sel reproduksi pria secara 3D.
Dengan harapan dapat mereplikasi apa yang kita lihat di tubuh manusia, para ilmuwan dari University of British Columbia sedang mencetak sperma. Dipimpin oleh Ryan Flannigan, asisten profesor urologi, tim menggunakan printer 3D untuk membuat "sel testis yang layak" dan kemudian mengidentifikasi tanda-tanda awal "kemampuan memproduksi sperma," Global News melaporkan.
Sperma" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Apr/istockphoto-1276386780-612x612_624c30601d91b.jpg?w=600&h=450&cc=1" style="height:450px; width:600px" />
Implikasi sperma cetak 3D
Dengan perkembangan ini, para ilmuwan berharap dapat meringankan kesengsaraan pria yang mungkin mengalami infertilitas. Bentuk infertilitas pria yang paling parah disebut azoospermia non-obstruktif (NOA). Dalam kondisi ini, tidak ada sperma yang diproduksi dalam materi ejakulasi. Sering kali, NOA disebabkan oleh faktor genetik atau karena masalah kromosom, trauma, atau paparan radiasi.
Untuk tujuan penelitian ini, Flannigan dan timnya mengumpulkan sel punca dari testis pasien hidup dengan NOA. Kemudian, sel-sel ini dikultur. Kapan pun mereka tampak lebih jantan (atau menunjukkan viabilitas positif), mereka dicetak 3D ke cawan petri. Kemudian mereka dikirim ke struktur tubular berongga yang menyerupai tubulus seminiferus yang bertanggung jawab untuk memproduksi sperma.
Sekitar 12 hari kemudian, sel-sel tidak hanya bertahan tetapi berkembang. “Kami sampai pada tahap tengah produksi sperma,” kata Flannigan kepada Global News.
Meskipun masih ada jalan panjang sebelum pekerjaan ini dipraktikkan secara klinis, para peneliti senang dengan potensinya. Mereka sekarang ingin "melatih" sel-sel yang dicetak 3D untuk memproduksi sperma dengan memaparkannya pada berbagai nutrisi dan faktor yang berkontribusi pada pertumbuhan.
Ini bisa sangat berguna di antara pria yang menderita NOA dan memberi banyak orang kesempatan lagi untuk memiliki anak.