Sejarah Makan Sahur yang dilakukan Umat Islam Selama Bulan Ramadan
Tak ada makanan yang tersedia, bukan perkara aneh. Sebab, dalam kebiasaan puasa sebelumnya tidak dikenal kesunnahan makan sahur dan berbuka.
Karena menunggu cukup lama, Qais pun tertidur.
Pagi harinya, Qais terbangun. Ia menunaikan sholat Subuh dan langsung kembali bekerja di ladang. Hingga di tengah hari kemudian, terdengar kabar Qais jatuh pingsan.
Apa yang menimpa Qais sampai ke telinga Rasulullah SAW. Baginda Rasul bermenung, kemudian Allah Ta'ala menurunkan wahyu, Surat Al-Baqarah Ayat 187:
وَكُلُوۡا وَاشۡرَبُوۡا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَـكُمُ الۡخَـيۡطُ الۡاَبۡيَضُ مِنَ الۡخَـيۡطِ الۡاَسۡوَدِ مِنَ الۡفَجۡرِؕ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيۡلِ "...Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam..." (QS Al-Baqarah Ayat 187)