Malana, Pedalaman Misteri di Himalaya yang Disebut Surga Ganja Termahal Dunia
Tak hanya terpencil, desa ini juga punya banyak mitos yang terkenal sejak dulu. Melansir BBC, berdasarkan legenda, sejumlah pasukan Iskandar Agung membangun tempat perlindungan di desa yang terkucil ini di tahun 326 SM, sesudah terluka akibat perang melawan Porus, pemimpin di wilayah Punjab, India. Serdadu inilah yang disebut sebagai leluhur bangsa Malana. Pendapat ini dikuatkan dengan temuan artefak pedang di dalam kuil mereka.
Meski disebut sebagai keturunan Iskandar Agung, hal tersebut belum pernah diteliti namun hanya sebatas mitos. Bahkan, warga setempat menyebut tidak tahu dari mana mitos itu berasal. Mengenai bahasa, mereka berbicara dengan bahasa Kanashi. Bahasa ini dianggap suci dan tidak diajarkan kepada orang asing. Bahasa ini juga tidak digunakan di bagian lain di dunia. Tak heran kalau peneliti menyebut bahasa ini bisa punah suatu waktu.
Malana menyandang predikat sebagai surga ganja, karena masyarakatnya mengolah getah tanaman kanabis menjadi hasis atau chara, produk ganja berbentuk padat, yang dikenal dengan nama Malana Cream. Tanaman ganja jenis ini kepadatannya menyerupai tanah liat, kadar THC tinggi (zat psikoaktif utama pada tanaman ganja) dan aroma yang khas. Getahnya dikeluarkan dengan menggosokkan daun ganja secara manual. Penduduk lokal menyebut tanaman tersebut sebagai rempah suci.