Dengan Perang Masih Berlangsung, Lebih dari 150 Situs Warisan Dihancurkan Oleh Rusia Di Ukraina
RIAU24.COM - Pakar PBB mengatakan bahwa setidaknya 152 situs warisan budaya dan bersejarah di Ukraina telah hancur baik seluruhnya atau sebagian sejak Rusia menginvasi negara itu, AFP melaporkan.
Ukraina Hancur Dalam Perang" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jun/AFP-3_62b4539ed082b.jpg?w=725&h=469&cc=1" style="height:469px; width:725px" />
Itu termasuk museum dan monumen, gereja dan bangunan keagamaan lainnya, dan perpustakaan dan bangunan luar biasa lainnya, UNESCO mengatakan itu merupakan pembaruan dari upayanya untuk membantu pihak berwenang Ukraina dalam mendokumentasikan kerusakan.
Ukraina Hancur Dalam Perang" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jun/AFP_62b4535ce18f3.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />
“Serangan berulang terhadap situs budaya Ukraina ini harus dihentikan. Warisan budaya, dalam segala bentuknya, tidak boleh ditargetkan dalam keadaan apa pun,” kata direktur jenderal UNESCO Audrey Azoulay dalam sebuah pernyataan.
Agensinya telah membantu pihak berwenang Ukraina untuk menandai landmark dengan “perisai biru” yang khas, yang berarti mereka dilindungi di bawah konvensi Den Haag 1954 tentang budaya dalam konflik bersenjata, yang ditandatangani oleh Rusia dan Ukraina.
Ukraina Hancur Dalam Perang" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jun/AFP-2_62b4527fb519c.jpg?w=725&h=544&cc=1" style="height:544px; width:725px" />
Namun lusinan situs telah rusak sejak dimulainya invasi Rusia pada 24 Februari, dengan tiga perempat di wilayah timur Kharkiv dan Donetsk serta dekat ibukota Kyiv, kata UNESCO dalam pembaruannya. Namun untuk saat ini tujuh Situs Warisan Dunia di Ukraina belum terpengaruh, seperti Katedral Saint Sophia dan bangunan biara Lavra Kyiv-Pechersk di ibu kota.
Ukraina Hancur Dalam Perang" src="https://im.indiatimes.in/content/2022/Jun/AFP-1_62b4526a1d113.jpg?w=725&h=483&cc=1" style="height:483px; width:725px" />
Ukraina telah menuntut agar Rusia dikeluarkan dari UNESCO, dan badan tersebut telah menunda tanpa batas waktu pertemuan untuk membahas status Situs Warisan Dunia yang akan menjadi tuan rumah Rusia bulan ini di kota Kazan.
UNESCO telah memperingatkan bahwa pasukan atau pejabat Rusia yang dinyatakan bersalah karena sengaja menghancurkan situs warisan Ukraina dapat dituntut di bawah hukum internasional.