Cerita Pertikaian Antara Mesir Vs Arab Saudi selama 7 tahun
RIAU24.COM - Dunia sempat digegerkan dengan perang Utsmaniyah-Diriyah atau perang antara Mesir dan Arab Saudi.
Pasalnya perang ini terjadi selama 7 tahun lamanya, terhitung sejak tahun 1811 hingga 1817 dikutip dari sindonews.com.
Semua diawali ketika Mesir berada di bawah pemerintahan Muhammad Ali dan Kesultanan Utsmaniyah.
Sementara Arab Saudi merupakan negara yang resmi berdiri pada 1744 di Diriyah yang didasari pernikahan seorang pangeran setempat dan penguasa padang pasir bernama Muhammad bin Saud dengan putri dari Muhammad bin Abdul Wahab, yang notabenenya merupakan ulama Sunni.
Kondisi ini membuat paham Wahabi dan paham-paham lain yang dianggap menyimpang. Seiring berjalannya waktu keluarga Saud dan Wahab berhasil menyatukan agama dan pemerintahan.
Ditambah, keduanya sama-sama memiliki misi dakwah di negaranya. Muhammad bin Saud melakukan ekpansi militer dan menguasai kerajaan-kerajaan kecil di Diriyah.
Usai wafatnya Muhammad, upaya perluasan wilayah dilanjutkan sang putra, Abdulaziz bin Muhammad Al-Saud. Dari sana sebagian besar wilayah di semenanjung Arab berhasil ditaklukkan.
Abdulaziz baru tewas pada 1801 lantaran dibunuh seorang Syiah ketika menyerang Karbala di Irak. Penyerangan Abdulaziz ke Karbala kemudian menimbulkan banyak korban jiwa serta merusak situs bersejarah dan terhormat milik Syiah.
Setelahnya, Arab Saudi yang diperintah Abdullah I berhasil menguasai 2 kota suci, yakni Makkah dan Madinah, dari kekuasaan Turki Utsmani.
Hal tersebut yang kemudian mengundang perhatian Dinasti Turki Utsmani hingga menyebabkan perang pada 1811 dengan memberi kekuasaan kepada seorang raja muda Mesir bernama Muhammad Ali Pasha.
Dia kemudian memukul mundur pasukan Saudi dan merebut kembali Makkah serta Madinah, usai Arab Saudi menyerah pada 9 September 1818.
Abdullah lalu dikirim ke Konstantinopel untuk dihukum mati (penggal). Diriyah, yang semula menjadi basis utama Arab Saudi, kemudian diluluhlantakkan.
Beberapa keluarga anggota Saud berhasil melarikan diri. Ada pula yang tertangkap dan dibawa ke Mesir sebagai tawanan.