Viral! Jurnalis Israel Berswafoto di Arafah, Ini Alasan Kenapa Non-Muslim dilarang Masuk ke Makkah dan Madinah
RIAU24.COM - Jurnalis Israel, Gil Tamary tuai kritikan dari warganet uusai menyusup ke Makkah dan membuat kehebohan di Arab Saudi.
Beberapa pihak menilai tindakan Gil ini harus dihukum beratm karena menganggap tindakannya tidak menghargai agama Islam dan umat Muslim.
Channel 13, media tempat Gil bekerja menayangkan cuplikan video saat pria itu berjalan di kota suci Makkah.
Dalam video tersebut, Gil tampat melewati Gerbang Makkah yang menjadi tanda pintu masuk ke kota, titik dimana non-muslim dilarang masuk. Ia jugatammpak mengunjungi pintu gerbang Masjidil haram.
Selain itu, Gil juga berswafoto di Gunung Arafah, tempat Nabi Muhammad menyampikan khotbah terakhir.
Lokasi ini juga menjadi salah satu tempat umat Islam berkumpul dan menjalankan Ibadah Haji. Lantas, benarkah warga non-Muslim dilarang menginjakkan kaki dikota suci Makkah?
Peraturan Arab Saudi
Pemerintahan Saudi memang melarang total orang non-Muslim memasuki dua kota suci yakni Mekkah dan Madinah siapa pun mereka.
Bagi non-Muslim yang mencoba menerobos masuk Mekkah dan Madinah bisa dihukum, dikenakan denda hingga deportasi.
Vox elaporkan Suadi memandang pembatasan di Mekkah adalah hal yang sangat serius. Pemerintah telah menerapkan aturan tersebut sejak lama.
Saudi pun telah memasang banyak papan peringatan ‘Muslim Only’ di setiapp jalan menuju Mekkah dan Madinah sejak lama.
Arab News melaporkan larangan non-Muslim masuk Mekkah bukan pemerintah Arab Suadi yang menentukan.
Melainkan, Suadi menerapkan larangan itu berdasarkan hukum Islam sejak ratusan tahun silam.
Dalam Al-Qur’an Surat At-Taubah (9) yat ke-28 berbunyi: “Wahai orang-orang beriman! Orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa),kerana itu jangan lah mereka mendekati asjidil haram sejak tahun ini. Dan jika kamu takut menjadi miskin (kerena orang kafir) tidak datang, maka Allah akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya. Jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah maha mengetahui, maha bijaksana”.
Mekkah memang menjadi rumah Masjidl Haram, masjid yang paling disucikan umat Muslim seluruh dunia, kerana menjadi pusat kiblat umat Islam beribadah.
Sejumlah ahli, lantas menilai ayat Al-Qur’an ini telah memberikan indikasi yang jelas bahwa Allah ingin menjaga Mekkah sebagai kta suci untuk umatnya beribadah.
Oleh karena itu, kota suci ini tidak pernah diubah menjadi resort wisata oleh pemerintahan Arab Saudi.
Larangan non-Mulsim masuk kota Madinah
Saat Nabi Muhammad dan 4 kalifah penerusnya memimpin, banyak duta besar negara non-Muslim masuk Kota Madinah.
Ini menunjukkan bahwa kala itu, Kota Madinah masih bisa dikunjungi umat non-Muslim, dikutip dar CNN.
Namun, akibat alasan keamanan, pemerintah Saudi akhirnya turut melarang umat non-Muslim masuk Kota Madinah.
Kebijakan ini pun, telah berlangsung sejak beberapa abd terakhir.
Sampai saat ini, Saudi terus menerapkan ketat pembatasan masuk ke Kota Mekkah dan Madinah. Pemerintahan Raja Salman melarang non-Muslim masuk demi menjaga kekhusukan umat Islam dalam beribadah terutama saat haji dan umrah.
Karena itu, kemungkinan seorang non-Muslim dapat menyelinap masuk tanpa diketahui sangatlah kecil. Meski begitu, aktivtas terlarang itu tidak sepenuhnya mustahil.
Sebab, beberapa orang telah melakukannya dalam ratusan tahun terakhir dengan tingkat keberhasilan yang sangat kecil.
Masuk secara legal ke Arab Saudi dikontrol dengan sangat ketat. Dokumen yang diperlukan untuk mendapatkan visa haji juga sangat rinci, apalagi saat momen haji.
Jemaah harus memesan perjalanan haji melalui agen perjalanan haji yang disetujui pemerintah Saudi.