Sebabkan Bencana di India, Muslim India Dituduh Lakukan Jihad Banjir
RIAU24.COM - Banjir dahsyat beberapa waktu lalu menerjang negara bagian Assam di timur laut India. Mirisnya, bencana banjir itu pun dikaitkan dengan muslim dan menyalahkan komunitas muslim atas penyebab bencana banjir.
Empat warga Muslim di Assam, timur laut India ditahan setelah diduga terkait dengan apa yang disebut sebagai “jihad banjir”, yang diklaim sebagai penyebab terjadinya bencana di negara bagian itu, Jumat (5/8/2022).
Nazir Hussain Laskar, seorang pekerja konstruksi di Assam, ditangkap polisi di rumahnya pada 3 Juli atas tuduhan merusak tanggul, yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari banjir. Dia ditahan selama 20 hari sebelum dibebaskan dengan jaminan.
Ketika polisi mengetuk pintu rumahnya pada dini hari tanggal 3 Juli, Nazir Hussain Laskar bingung. Selama bertahun-tahun, ia bekerja sebagai pekerja konstruksi di Assam, membantu negara bagian itu membangun perlindungan banjir.
Tapi, pada pagi itu, petugas yang menangkap Laskar menuduhnya bukannya merusak properti publik, tetapi lebih spesifik lagi, merusak tanggul, yang dimaksudkan untuk melindungi masyarakat dari banjir.
"Saya telah menghabiskan 16 tahun bekerja untuk pemerintah membangun tanggul,"kata Laskar sebagaimana dikutip BBC.
"Mengapa saya merusak salah satunya?"
Laskar menghabiskan hampir 20 hari di balik jeruji besi, sebelum dibebaskan dengan jaminan. Tidak ada bukti keterlibatannya yang ditemukan, tetapi keributan media sosial di sekitarnya telah menjadi-jadi sejak itu.
Pihak berwenang dan analis mengatakan bahwa tidak ada bukti dari adanya “jihad banjir” oleh warga Muslim India.
Nirmalya Choudhury, seorang profesor di Sekolah Studi Bencana Jamsetji Tata di Mumbai mengatakan banjir yang melanda Assam disebabkan oleh kurangnya perbaikan dan pemeliharaan tanggul pertahanan banjir.
Ujaran kebencian, dan misinformasi yang menargetkan Muslim di India dilaporkan meningkat dalam beberapa waktu terakhir. Selama pandemi, Muslim India kadang-kadang dituduh menyebarkan Covid-19 dengan sengaja (yang oleh beberapa media India digambarkan sebagai "jihad korona". (Mer)