YMI dan Nelayan Kepiting di Sapat Tutup Parit Tiga Bulan untuk Tangkapan Lebih Besar
"Jadi nelayan kita itu paling banyak mendapat hasil tangkapan dengan grit C. Walaupun banyak namun nilai jual jauh lebih murah. Namun apabila sedikit bersabar, Grit C tadi bisa tubuh lebih besar, karena itu kita tawarkan program tabungan ini," ujar Abizar.
Dari data yang dikumpulkan oleh enumeratur, untuk lokasi percontohan pertama kali, terpilih Parit 18 B, Kelurahan Sapat. Wilayah ini memiliki hasil tangkapan lebih besar persentasenya untuk komoditas kepiting bakau dibandingkan daerah lainnya.
Sebelum dilakukan penutupan lokasi, digelar musyawarah bersama dengan para nelayan tempatan, untuk mendapatkan kesepakatan bersama pri hal penutupan sementara lokasi yang dianggap memiliki potensi besar hasil perikanan tersebut.
Dari hasil musyawarah tersebut, dihasilkan kesepakatan bersama, yakni penutupan selama 3 bulan, dimulai 22 September 2022 hingga Desember 2022. Selama penutupan dilokasi dilarang melakukan aktifitas penangkapan perikanan, dilarang melakukan penebangan magrove. Dilokasi tersebut tetap bisa diakses sebagai jalur transportasi.
Andi Masrapi, pengepul kepiting yang ditunjuk juga sebagai Ketua kelompok mengatakan dilokasinya ada 30 nelayan aktif yang ikut berpartisipasi dalam project tabungan ini. Dan ia berharap dengan penutupan parit 18 B ini dapat meningkatkan hasil pendapatan para nelayan, terutama hasil tangkapan yang lebih besar untuk kepiting.
"Semoga dari kegiatan ini dapat lebih membatu para nelayan terutama dari hasil tangkapan kepiting memiliki nilai jual yang tinggi," tutur dia.