RIAU24.COM - Ukraina sedang bekerja untuk membawa kembali 32 anak yang diadopsi secara ilegal dari Rusia yang dikatakannya dipindahkan secara paksa dari orang tua mereka dan yang "menginginkan mereka kembali". "Kami tahu identitas anak-anak yang diculik dan akan menuntut agar Rusia membawa mereka kembali," kata Iryna Vereshchuk dari Kementerian Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Ukraina.

"Sampai hari ini pekerjaan sedang dilakukan untuk mengembalikan 32 anak yang saat ini berada di wilayah Federasi Rusia, tetapi memiliki orang tua di Ukraina yang ingin memiliki anak-anak mereka kembali," kata kantor berita Interfax-Ukraina mengutipnya.

Setidaknya 7.343 anak-anak telah dideportasi ke Rusia dan 236 lainnya masih hilang sejak dimulainya invasi ke Ukraina pada 24 Februari, kata Kantor Ombudsman Ukraina bulan lalu.

Layanan sosial Ukraina menemukan 5.391 anak-anak dan mengembalikan 55 ke rumah, katanya.

Presiden Volodymyr Zelenskyy menuduh pada hari Kamis bahwa Rusia telah mendeportasi paksa lebih dari 1,6 juta warga Ukraina.

"Banyak dari mereka ... dilecehkan dan diintimidasi. Ini adalah orang-orang, tetapi bagi Rusia, ini juga merupakan sumber daya," kata Zelenskyy.

Pada bulan September, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan ada tuduhan yang kredibel bahwa pasukan Rusia telah mengirim anak-anak Ukraina ke Rusia untuk diadopsi sebagai bagian dari program relokasi dan deportasi paksa berskala besar.

Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan tuduhan penculikan itu adalah "tonggak baru dalam kampanye disinformasi oleh negara-negara Barat".

Duta Besar Vasily Nebenzya mengatakan bulan lalu lebih dari 3,7 juta warga Ukraina, termasuk 600.000 anak-anak, telah pergi ke Rusia atau daerah separatis yang dikuasai Rusia di Ukraina timur, tetapi mereka "tidak ditahan di penjara".  ***