RIAU24.COM - Merespon Gempa Cianjur yang menelan banyak korban, Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri) mengimbau kepada semua kepala daerah, baik gubernur, bupati, maupun wali kota se-Jawa Barat khususnya dan umumnya se-Indonesia untuk memberikan bantuan dana ke korban terdampak.

Tito mengataka, kepala daerah bisa menghibahkan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) sebagai bentuk solidaritas pada saudara setanah airnya yang terkena bencana alam.

"Ada dana BTT, Belanja Tidak Terduga yang bisa dimanfaatkan yang sudah sisa di akhir tahun ini. Saya mencatat dalam catatan Kemendagri, dari Rp12 triliun lebih dana BTT, 548 daerah provinsi, kabupaten, kota itu baru terpakai kurang dari Rp3 triliun, artinya masih lebih Rp9,9 triliun," ujar Tito dalam konfrensinya secara daring, pada Selasa (22/11/2022).

Tito mengungkapkan dana BTT itu sebagian digunakan untuk penanganan inflasi di daerah tapi sebagiannya juga dicadangkan untuk bencana.

"Terutama setelah saya ke lapangan, bantuannya bukan dalam bentuk makanan, pakaian bukan, yang dibutuhkan dalam bentuk uang tunai. Nah bisa dilakukan melalui mekanisme hibah pada Pak Bupati melalui BP KAD, Badan Keuangannya, nanti akan saya sharing pada asosiasi gubernur, bupati, wali kota," tuturnya.

Tito menuturkan untuk untuk bergotong royong bersolidaritas membantu masyarakat terdampak bencana gempa di Cianjur. Di samping pemerintah pusat turun tangan, setiap Kementerian/Lembaga juga bergerak membantu sehingga dia mengimbau seluruh gubernur, bupati, wali kota memberikan bantuan hibah tersebut.

Ia mengatakan paling tidak bantuan setiap daerah dapat membantu Rp100 juta sudah sangat bermanfaat lantaran saat ada 500 daerah yang membantu sehingga bakal ada Rp50 miliar yang terkumpul.

"Sekarang ini kondisinya, BTT Kabupaten Cianjur hanya Rp5 miliar, enggak akan cukup, di provinsi tersisa Rp20 miliar Jawa Barat juga enggak akan cukup. Pemerintah pusat memang sudah turun tapi alangkah baiknya kalau seluruh daerah se-Indonesia juga membantu karena bencana seperti ini bisa terjadi di mana saja. Di saat lain terjadi, mudah-mudahan kita tak terjadi, semua gotong royong membantu," tutupnya.

(***)