Buntut Banyak Hewan Tersiksa dan Mati, Perusahaan Chip Otak Elon Musk Diselidiki
RIAU24.COM - Neuralink Corp milik Elon Musk yang berspesialisasi dalam implan otak, menghadapi penyelidikan federal karena dugaan "pelanggaran kesejahteraan hewan" selama pengujian produk.
Melansir dari Sindonews dari Kantor berita Reuters melaporkan hal itu pada Senin (5/12/2022). Investigasi ini hanya beberapa hari setelah miliader itu mengumumkan garis waktu baru untuk uji klinis manusia.
“Inspektur Jenderal Departemen Pertanian AS meluncurkan penyelidikan sekitar beberapa bulan terakhir setelah jaksa federal mengatakan Neuralink dapat melanggar Undang-Undang Kesejahteraan Hewan,” ungkap laporan Reuters, mengutip dokumen pemerintah dan berbagai sumber yang mengetahui penyelidikan tersebut.
Undang-Undang (UU) Kesejahteraan Hewan mengatur perlakuan terhadap hewan tertentu yang digunakan dalam penelitian dan pengujian produk komersial.
UU itu melarang praktik tidak manusiawi yang menyebabkan penderitaan atau kematian yang tidak perlu.
Menurut lebih dari 20 karyawan Neuralink saat ini dan sebelumnya, serta lusinan dokumen internal perusahaan, Musk mendorong para peneliti di perusahaan chip otaknya untuk "mempercepat pengembangan" yang dalam beberapa kasus menghasilkan "eksperimen yang gagal".
"Tes yang gagal seperti itu harus diulangi, meningkatkan jumlah hewan yang diuji dan dibunuh,"ujar karyawan kepada Reuters.
Reuters melaporkan, “Jumlah kematian hewan lebih tinggi dari yang seharusnya untuk alasan terkait tuntutan Musk untuk mempercepat penelitian.” Setidaknya empat percobaan yang melibatkan 86 babi dan dua monyet "dirusak" karena "kesalahan manusia" dalam beberapa tahun terakhir, yang berarti pengujian harus dilakukan lagi hingga mengakibatkan lebih banyak kematian hewan.
“Kesalahan tersebut disebabkan kurangnya persiapan oleh staf penguji yang bekerja di lingkungan panci presto,” ungkap karyawan.
Meski pengajuan peraturan menunjukkan Neuralink telah lulus semua inspeksi federal sebelumnya, sumber mengatakan kepada Reuters bahwa perusahaan tidak menyimpan catatan pasti untuk jumlah hewan yang dibunuh selama pengujian. Cakupan penuh penyelidikan USDA belum jelas, dan tidak diketahui apakah penyelidikan tersebut terkait langsung dengan keluhan yang diajukan karyawan Neuralink.
Laporan penyelidikan yang sedang berlangsung datang hanya beberapa hari setelah Musk menyatakan regulator AS dapat segera menyetujui pengujian manusia untuk implan otak Neuralink. Musk juga mengklaim uji coba manusia dapat dimulai hanya dalam enam bulan.
Garis waktu yang tepat tetap kabur, bagaimana pun, karena Musk pernah mengisyaratkan uji coba manusia yang akan datang sebelumnya. Pengusaha miliarder itu menyuarakan harapan implan otak akan memungkinkan orang lumpuh berjalan lagi dan orang buta mendapatkan kembali penglihatan mereka, di antara keajaiban medis lainnya.
Meski teknologi baru belum diuji pada manusia, Musk telah mendemonstrasikan chip otak lebih dari satu kali, termasuk presentasi April 2021 saat monyet dilaporkan memainkan video game menggunakan pikirannya sendiri.