RIAU24.COM - Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo mengatakan pada Jumat (20/1/2023) bahwa pemerintah akan mencabut mandat masker untuk sebagian besar tempat umum dalam ruangan mulai 30 Januari.

Keputusan tersebut merupakan kebijakan terbaru untuk melonggarkan aturan Covid di negara itu.

Namun, Perdana Menteri Duck-soo masih merekomendasikan agar orang-orang tetap menutupi wajah mereka dan menunjukkan bahwa masker akan tetap diperlukan di transportasi dan di fasilitas medis.

Selama pertemuan respons Covid, dia mengatakan, "Jumlah harian infeksi baru terus menurun dan meskipun ada kekhawatiran atas lonjakan kasus di China, situasi di sini terkendali tanpa masalah besar," kantor berita Reuters melaporkan.

Pencabutan mandat masker untuk tempat-tempat umum datang ketika warga Korea Selatan akan menandai Liburan Tahun Imlek di mana mereka akan melakukan perjalanan ke kota asal mereka.

Perdana Menteri Duck-soo juga memperingatkan selama pertemuan hari Jumat bahwa pelonggaran aturan masker dapat menyebabkan lonjakan sementara infeksi Covid baru, mendesak otoritas kesehatan untuk tetap waspada, terutama bagi mereka yang lebih rentan terhadap virus.

Sejak awal pandemi, Korea Selatan telah mencatat lebih dari 29,9 juta infeksi dan 33.104 kematian, menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah telah membatalkan sebagian besar pembatasan terkait Covid termasuk membatalkan aturan masker di luar ruangan pada Mei tahun lalu, tetapi mempertahankan isolasi tujuh hari untuk orang-orang yang dites positif terkena virus.

Selain itu, pemerintah Korea Selatan mewajibkan pelancong dari China, Makau, dan Hong Kong harus memberikan hasil tes Covid negatif sebelum keberangkatan.

Sebagai pembalasan, China menangguhkan penerbitan visa jangka pendek di Korea Selatan.

Kedutaan Besar China di Seoul menangguhkan penerbitan visa jangka pendek untuk pengunjung Korea Selatan pada 10 Januari.

Melalui WeChat, kedutaan mengatakan akan menyesuaikan kebijakan tersebut dengan mencabut pembatasan masuk diskriminatif Korea Selatan terhadap Beijing.

Menteri luar negeri Korea Selatan Park Jin mengatakan pada 11 Januari bahwa penangguhan visa sangat disesalkan sambil menyoroti bahwa Seoul masih mengeluarkan visa untuk pengunjung China dengan permintaan mendesak.

"Sangat disesalkan bahwa China mengambil tindakan balasan seperti itu dengan sepenuhnya menangguhkan penerbitan visa jangka pendek. Kami membuat pengecualian dan mengeluarkan visa untuk tujuan diplomatik, pekerjaan, bisnis mendesak, atau kemanusiaan," kata Jin kepada wartawan, menurut laporan Reuters sebelumnya.

(***)