Media Korea Selatan Soroti Konten Mandi Lumpur TikTok dan Ngemis Online, Netizen: Malu-maluin
RIAU24.COM - Belakangan ini konten mandi lumpur para lansia di platform TikTok seperti ngemis online menjadi viral dan jadi sorotan masyarakat Indonesia.
Akan tetapi tak hanya Indonesia, konten tersebut kini sudah go international. Pasalnya konten yang mendapat banyak tanggap negatif itu kini juga jadi sorotan media Korea Selatan.
Dilansir dari TribunStyle.com pada Selasa (7/2/2023), dalam sebuah unggahan yang kini juga viral, tampak potret konten nenek mandi lumpur di Indonesia disorot oleh stasiun televisi SBS.
Dalam tayangan SBS, terlihat dalam cuplikan video seorang lansia mandi lumpur. Hal itu yang sempat viral dilakukan oleh lansia wanita di Indonesia.
Bahkan, televisi SBS menyebut bahwa mandi lumpur merupakan sistem mengemis online yang lazim di Indonesia.
Unggahan tersebut sontak heboh jadi sorotan dan tuai komentar warganet. Banyak yang merasa malu lantaran nama Indonesia menjadi pembicaraan gegara konten ngemis online.
"Yang buat ngelakuinnya siapa, yang malu nya Ramean," tulis akun @dev***.
"Go Internasional jalur malu-maluin," tulis akun @netizenser***.
Sementara itu, dilansir dari artikel Grid.ID sebelumnya, Senin (6/2/2023), Sultan Akhyar, pemuda asal NTB yang menjadi konten kreator di balik video mandi lumpur sempat berjanji bahwa dirinya akan menghentikan aksinya.
Ia pun meminta maaf atas perilakunya yang dianggap publik melakukan trik ngemis online.
"Meminta maaf atas semua yang saya buat. Saya minta maaf kalau ada salah, terus saya akan dibimbing pihak terkait," ujar Sultan.
Tak cuma meminta maaf, Sultan juga mengimbau TikToker lain untuk tak mengikuti jejaknya. Ia bahkan juga berjanji akan menghapus video lansia mandi lumpur yang viral.
"Untuk itu, TikToker-TikToker yang lain jangan meniru saya. Saya minta maaf atas konten-konten yang viral di akun saya. Siap akan saya hapus semuanya supaya tidak diikuti oleh TikToker yang lain. Agar tidak membuat keresahan di masyarakat," tambahnya.
Namun, seolah berbanding terbalik dengan pernyataannya, setelah berjanji akan menghentikan aksinya, video Sultan Akhyar yang meminta uang kepada Raffi Ahmad justru viral.
Ia merasa kesal lantaran saat diundang ke salah satu stasiun TV, dirinya tak diberi uang.
Demikian pula oleh pengusaha Jhon LBF yang menolak memberinya uang Rp 200 juta dan malah menawari pekerjaan pada dirinya sebagai imbalan menghentikan konten mandi lumpur.
Sekedar informasi, konten tersebut memperlihatkan para lansia yang melakukan live rela mengguyur diri dengan air bercampur lumpur selama berjam-jam asalkan mendapat saweran.
Banyaknya guyuran yang dilakukan tergantung pada saweran yang diterima.
Konten ini pun lantas mendapat banyak tanggapan negatif lantaran dinilai sebagai bentuk mengemis secara online.
(***)