Prancis akan Minta Bantuan Cina untuk Akhiri Invasi Rusia ke Ukraina
Stoltenberg menambahkan, Beijing telah menandatangani perjanjian dengan Putin beberapa hari sebelum invasi, dan menjanjikan kemitraan “tanpa batas”.
Amerika Serikat (AS) juga mengatakan, Ciba mempertimbangkan untuk memberikan dukungan senjata ke Rusia. Namun klaim AS ini dibantah oleh Beijing.
Analis di Cina mengatakan, penolakan Beijing untuk mengutuk invasi Rusia ke Ukraina menjadikan negara itu sebagai satu-satunya perantara jujur yang dapat membantu menyelesaikan konflik.
Rekan peneliti senior di lembaga think tank Center for China and Globalization, Andy Mok, mengatakan, Cina sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia mendapat manfaat dari diakhirinya permusuhan Rusia dan Ukraina, termasuk Barat.
“Dari perspektif prestise reputasi, memainkan peran dalam mengakhiri konflik ini ketika tidak ada kekuatan besar lain yang mampu melakukannya akan mengikis reputasi Cina. Tetapi kita harus mengakui bahwa ada begitu banyak hal yang dapat dilakukan oleh broker yang jujur dan kadang-kadang, kedua belah pihak harus berjuang sampai kelelahan sebelum dapat ada penyelesaian yang dinegosiasikan dan apakah kita berada pada titik ini atau tidak," kata Mok.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan Presiden Belarusia Alexander Lukashenko akan melakukan kunjungan kenegaraan dari 28 Februari hingga 2 Maret atas undangan Xi.