RIAU24.COM - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau SF Hariyanto menjadi sorotan karena istri dan anaknya kerap pamer harta dan gaya hidup mewah di media sosial.

Kini, KPK akan mengecek harta Hariyanto lewat Direktorat LHKPN. 

"Kami nanti akan cek dulu tentunya terkait ini di direktorat LHKPN, apakah kemudian ada kebutuhan untuk klarifikasi, misalnya, karena klarifikasi itu kan pasti dilakukan setelah kami melakukan pemeriksaan dulu," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri dilansir dari news.detik.com, Senin (27/3).

Ali mengatakan tim LHKPN KPK akan mengumpulkan data terlebih dulu. Setelah itu, baru ada tim KPK akan menentukan apakah perlu memanggil Hariyanto atau tidak.

"Pemeriksaan itu apa, tim LHKPN ke lapangan, mengecek harta kekayaan secara faktual, kami memiliki data faktualnya baru kemudian kami undang untuk klarifikasi," ujarnya.

"Jadi orang-orang yang sudah diklarifikasi itu karena kami sudah memiliki data sebelumnya dari faktual yang ada di lapangan," sambungnya.

Hariyanto sendiri telah melaporkan harta kekayaannya. Dalam LHKPN tahun 2021, Hariyanto melaporkan dirinya mempunyai kekayaan total Rp 9,7 miliar.

Sebelumnya, istri Sekda Riau SF Hariyanto, Adrias, menjadi sorotan karena memamerkan harta dan gaya hidup mewah di media sosial. Anto, sapaan akrab Hariyanto, berdalih barang-barang itu palsu alias KW.

Adrias sering memamerkan momen liburan ke Eropa dan mengenakan barang bermerek, seperti tas Gucci, tas Hermes, dan sepeda Brompton.

"Masalah tas ini saya pun sedih juga. Kan mereka lihat ini disandingkan totalnya Rp 420 juta, padahal hanya Rp 2-5 juta beli di ITC Mangga Dua di Jakarta," kata Anto di rumah dinas sambil memperlihatkan tas-tas yang viral.

Dia juga buka suara soal istrinya pamer dinner di restoran Salt Bae yang terkenal mahal dan langganan selebriti serta tokoh dunia. Dia mengklaim istrinya cuma pamer.

Hariyanto juga buka suara soal video pesta ulang tahun mewah anaknya yang jelas terlihat digelar di Hotel Ritz-Carlton. Dia mengklaim acara itu digelar di toko.

"Ulang tahun ke-17. Namanya orang tua kepada anak pertamanya. Umur 17 pengen (dirayakan), perayaan itu di toko kok sama teman-teman sekolah," ujarnya.