Penyesalan Terbesar Laki-laki yang Habiskan Rp237 Juta demi Perbesar Alat Vital
Bengkak yang menyakitkan tidak kunjung hilang, kata Matt. Lima bulan kemudian, pada Februari 2020, dia kembali ke kantor Elist untuk memintanya melepas implan. Tetapi komplikasi baru muncul.
Saat itu, Elist menggunakan jaring poliester Covidien untuk menahan implan di tempatnya.
Sebagai hasil dari jaring itu, kata Matt, jaringan parut terbentuk di atas penisnya, menyempitkan aliran darah dan mencegahnya meregang dan mengembang.
Dia akhirnya memilih untuk mencari perawatan dari ahli urologi lain, dan sejak itu menjalani tujuh prosedur pemasyarakatan yang mahal.
Setelah berkali-kali melakukan prosedur perbaikan penis, kini bentuknya sudah lebih baik meski Matt menggambarkan implan alat vital yang dijalaninya di awal bak penyesalan terbesar.
"Sepertinya akhirnya kembali normal dan berfungsi dengan baik sekarang. Tapi butuh banyak uang dan keputusasaan bertahun-tahun untuk sampai ke sini," pungkasnya.