Studi: Rutin Konsumsi Anggur Setiap Hari Bisa Kontrol Kadar Gula Darah
RIAU24.COM - Buah anggur menawarkan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengatur kadar gula darah karena kaya akan kalium.
Namun berapa banyak anggur yang harus dimakan dalam sehari? Para peneliti mengatakan bahwa tiga porsi buah anggur adalah jumlah yang ideal untuk dikonsumsi dalam sehari.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Scientific Reports menemukan bahwa anggur juga dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan usus dengan meningkatkan kelimpahan bakteri usus yang bermanfaat.
Mikrobiota usus sangat penting bagi kesehatan manusia, yang berdampak pada berbagai aspek seperti pencernaan, fungsi kekebalan tubuh, penyerapan nutrisi, dan bahkan memengaruhi kondisi seperti obesitas, diabetes, dan kesehatan mental.
Dengan mempertimbangkan dampak nutrisi yang berbeda pada mikrobioma, para peneliti telah mengalihkan perhatian mereka ke makanan tertentu seperti anggur untuk mengeksplorasi manfaat potensialnya dalam mendorong pertumbuhan dan keanekaragaman mikrobioma usus.
Selain manfaat anggur yang telah diketahui untuk kesehatan jantung, peningkatan daya ingat dan perlindungan terhadap kanker usus besar, para peneliti telah menemukan bahwa anggur juga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh.
"Karena kita tahu bahwa diet dapat memodulasi mikrobiota usus, dan kita tahu bahwa diet anggur memiliki beberapa efek bagi tubuh, ini masuk akal untuk diketahui: bisakah anggur memodulasi mikrobiota usus? Ini mungkin berkaitan dengan tindakan mekanisme secara keseluruhan," ucap John M. Pezzuto, pakar farmasi dari Western New England University College of Pharmacy and Health Sciences, mengutip Medical News Today.
Tim peneliti melakukan penelitian untuk menggali manfaat diet anggur bagi kesehatan tubuh.
Mereka menggunakan sampel 41 orang dengan kondisi tubuh sehat dengan kisaran usia 21-56 tahun.
Dari seluruh partisipan, 22 di antaranya adalah perempuan (53,7 persen) dan 19 laki-laki (46,3 persen).
Ketika para partisipan menjalankan diet anggur selama dua minggu, populasi beberapa tipe bakteri usus tertentu seperti Holdemania sp mengalami penurunan. Sementara, jumlah bakteri Streptococcus thermophiles meningkat.
Beberapa partisipan menunjukkan perubahan dalam mikrobiomanya bahkan 30 hari setelah menghentikan konsumsi anggur, yang menunjukkan bahwa efek makan anggur dapat tertunda.
"Karena setiap anggota mikroba dalam komunitas memiliki enzimnya sendiri yang berpartisipasi dalam berbagai jalur metabolisme, pergeseran jumlah (bakteri) akan memengaruhi tingkat enzim dan jalur (metabolisme), baik ke atas atau ke bawah," pungkas John.
(***)