Arkeolog Ungkap Bukti Istana Kerajaan Nabi Daud di Israel, Temukan Hal Tak Terduga Ini
RIAU24.COM -Kisah Nabi Daud atau David tercatat dalam agama-agama samawi, baik Islam, Kristen, dan Yahudi.
Salah satu yang paling tersohor adalah pertempurannya dengan Raja Goliath atau Jalut.
Arekolog pun menemukan bukti kerajaannya. Daud yang ketika itu masih remaja berhasil memenangi pertempuran melawan Jalut hanya dengan bermodalkan ketapel.
Beberapa tahun kemudian, Daud diangkat menjadi raja menggantikan Raja Thalut yang wafat.
Di luar legenda mengenai peperangan Daud versus Jalut, catatan sejarah tentang kerajaan Israel di daerah Palestina yang luas pada abad 10 SM telah menyisakan banyak ruang untuk diperdebatkan.
Arkeolog Avraham Faust dan Yair Sapir dari Universitas Bar Ilan di Israel mempublikasikan hasil penanggalan radiokarbon mereka di sebuah situs penggalian di Tel 'Eton yang ternyata berasal dari abad 11 Sebelum Masehi (SM) dan 10 SM.
Bukti arkeologis ini diperkirakan berasal dari bekas tempat tinggal raja Israel pada masa itu yang kemudian dihancurkan oleh serangan kerajaan Asyura pada abad 8 SM.
Para peneliti mengatakan penemuan ini membuktikan ada seorang raja Israel yang pernah menguasai kota Yudea pada masa tersebut.
Dengan menyatukan berbagai kisah dan petunjuk tidak langsung, kemungkinan besar versi Daud ini memerintah sekitar abad 10 SM.
Tel 'Eton terletak di tengah-tengah antara Gaza dan Yerusalem, dan merupakan salah satu situs arkeologi terbesar di Yehuda.
Lapisan-lapisannya menunjukkan berbagai tanda pendudukan yang berasal dari Zaman Perunggu awal, sekitar 5.500 hingga 4.200 tahun yang lalu.
Pada suatu masa, di wilayah ini dibangun bangunan administratif di Tel 'Eton hingga akhirnya dihancurkan pada akhir abad ke-8 saat invasi Asyura.
Serangan ini dipercaya telah mengubur benteng-benteng dan kediaman elite dengan empat kamar di bawah timbunan reruntuhan.
Beberapa petunjuk ditemukan di sekitar reruntuhan bangunan tersebut, seperti tulang belulang binatang dan sisa keramik, yang bisa digunakan untuk penanggalan karbon.
Seberapa jauh hal ini mendukung kisah penyatuan tanah Israel dan Yehuda oleh Daud masih diperdebatkan.
Namun, para peneliti menunjukkan bahwa penemuan mereka juga harus menjadi peringatan tentang membuat asumsi berdasarkan bukti-bukti yang terbatas.
(***)