Curhat Wanita di AS Harus Jalani Amputasi Kaki 'Cuma' gegara Flu, Ini Pemicunya
RIAU24.COM - Seorang wanita di Virginia, Amerika Serikat bernama Allison Miller (33) menceritakan kisahnya harus menjalani amputasi kaki seusai terkena flu berat. Semua berawal pada 2014 ketika ia mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, dan perasaan lesu.
Pada suatu momen, ia mengidap sakit punggung dan pingsan. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit dan dokter yang memeriksa mendiagnosisnya dengan pneumonia, atau radang paru-paru akibat infeksi.
Dalam waktu 24 jam setelah ia masuk ke rumah sakit, Miller juga mulai mengidap sepsis dan dengan cepat berubah menjadi syok septik. Sepsis merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan dan mulai menyerang organ sehat.
Miller mengalami koma dan dokter memasangkan mesin bypass jantung-paru (ECMO) serta ventilator padanya. Mesin ECMO digunakan untuk mengurangi tekanan jantung dan paru-parunya. Namun, hal ini juga mengurangi sirkulasi ke kaki kirinya dan dokter harus melakukan amputasi pada bagian atas lutut.
"Semua organ saya mati. Saya berada di ICU dan mereka melakukan semua yang mereka bisa. Namun, pada akhirnya kesempatan terbaik terakhir saya adalah dengan alat bantu hidup. Namun, komplikasi dari alat tersebut adalah amputasi," ucap Miller dikutip dari NY Post, Kamis (19/10/2023).
Miller mengalami kerusakan parah pada paru-parunya hingga ia harus dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan untuk pemeriksaan.
"Saya mengira itu adalah flu yang bisa saya atasi, saya terus menunggu untuk mengambil keputusan. Sepertinya itu adalah yang terburuk. Itu akan membaik," kata Miller.
Miller menceritakan bahwa sebelumnya ia juga sempat pergi ke rumah sakit karena merasakan flu yang parah. Namun, saat itu dokter mengatakan bahwa tidak ada yang mengkhawatirkan pada kondisinya. Dokter lantas membolehkannya pulang dengan memberi nebulizer dan sirup obat batuk.
Namun, kondisinya tidak membaik dan akhirnya kembali dilarikan ke rumah sakit. Dokter menuturkan bahwa ia mengidap pneumonia bakteri bilateral. Ini merupakan infeksi pada kantung udara di kedua paru-paru sehingga dipenuhi nanah dan cairan sehingga sulit bernapas.
Miller mengalami koma selama tiga minggu dan menghabiskan dua minggu lagi di rumah sakit untuk menjalani pemulihan. Untuk membantunya beraktivitas, ia juga belajar berjalan menggunakan kaki prostetik.
Kini ia sudah bisa beraktivitas normal seperti biasa menggunakan kaki prostetik. Ia juga mengingatkan betapa pentingnya vaksin flu untuk mencegah penyakit seperti yang dialaminya.
"Saya melewatkan memo bahwa vaksin flu adalah untuk semua orang," ucapnya.
"Ketika saya berusia 33 tahun dan dalam keadaan sehat, hal itu bahkan tidak dianggap sebagai sesuatu yang harus saya pertimbangkan untuk dilakukan," pungkasnya. ***