AS Secara Pribadi Desak Israel Untuk Tidak Melancarkan Serangan Terhadap Hizbullah
RIAU24.COM - Pemerintah Amerika Serikat telah mendesak Israel secara pribadi untuk tidak melancarkan serangan militer terhadap Hizbullah Lebanon, dalam upaya untuk mencegah perang menyebar di luar Gaza, The Times of Israel melaporkan pada hari Rabu mengutip dua pejabat.
Sesuai laporan, para pejabat mengatakan bahwa Amerika Serikat mengakui bahwa Israel harus membalas terhadap peningkatan penargetan Hizbullah di perbatasan utara sejak serangan mendadak yang diluncurkan oleh kelompok militan Hamas pada 7 Oktober yang merenggut nyawa lebih dari 1.400 orang Israel.
Namun, serangan terus-menerus oleh Hizbullah dan bagaimana intelijen Israel gagal memprediksi serangan Hamas telah lebih lanjut menyebabkan diskusi tentang apakah Israel harus memulai konflik bersenjata melawan Hizbullah.
Pembicaraan semacam itu, menurut para pejabat, telah menjadi perhatian bagi Amerika Serikat karena Washington telah secara terbuka dan pribadi memperingatkan Hizbullah dan Iran untuk tidak membuka perang di front utara Israel.
AS telah mendesak Israel untuk berhati-hati terhadap tanggapan militernya terhadap serangan Hizbullah karena tanggapannya dapat mengakibatkan perang yang jauh lebih besar.
Para pejabat mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah meyakinkan Tel Aviv bahwa jika Hizbullah memulai perang melawan Israel, militer AS akan bergabung dengan Pasukan Pertahanan Israel dalam memerangi kelompok militan.
Setelah kunjungan solidaritas singkat Presiden AS Joe Biden ke Israel, ia menyatakan bahwa tidak pernah dikatakan bahwa AS akan bergabung jika terjadi front dengan Hizbullah.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby lebih lanjut menambahkan bahwa tidak ada niat untuk menempatkan sepatu bot AS di tanah dalam pertempuran tetapi bahwa AS memiliki kepentingan keamanan nasional.
"Kami akan melindungi mereka jika perlu," kata John Kirby.
Hizbullah memperingatkan Israel bahwa pihaknya 'sepenuhnya siap' untuk bergabung dengan Hamas dalam perang ketika waktunya tepat.
"Kami, sebagai Hizbullah, berkontribusi pada konfrontasi dan akan (terus) berkontribusi dalam visi dan rencana kami," kata wakil kepala Hizbullah Naim Qassem pada rapat umum pro-Palestina di pinggiran selatan Beirut.
"Kami sepenuhnya siap, dan ketika saatnya tiba untuk bertindak, kami akan mengambilnya," katanya.
Komentar pejabat itu bertepatan dengan kunjungan menteri luar negeri Iran ke Beirut, menolak seruan agar Hizbullah tetap berada di luar perang.
"Panggilan di belakang layar dengan kami oleh kekuatan besar, negara-negara Arab, utusan PBB, secara langsung dan tidak langsung mengatakan kepada kami untuk tidak ikut campur tidak akan berpengaruh," katanya menambahkan, "Hizbullah tahu tugasnya dengan sangat baik.”
(***)