Prabowo Singgung Sosok yang Dibesarkan Jokowi tapi Malah Mengolok-olok Presiden
RIAU24.COM - Bacapres Prabowo Subianto menyinggung orang yang pernah dibesarkan Presiden Jokowi tapi kemudian menjelek-jelekkan.
Prabowo mengatakan tidak akan melakukan hal yang sama dikemudian hari.
Prabowo menyampaikan hal itu di acara deklarasi dukungan PSI, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Selasa (24/10/2023).
Prabowo awalnya menyampaikan dirinya tidak putus asa dan fokus mengabdi pada bangsa dan rakyat Indonesia.
"Karena saya lihat Pak Jokowi juga berbuat, berpikir, bertindak selalu untuk kepentingan bangsa Indonesia. Karena itu saya tidak ragu-ragu, saya tim Jokowi," kata Prabowo.
Ia kemudian menyinggung soal sulitnya menghargai bangsa sendiri.
Ketum Partai Gerindra itu mengatakan terkadang ada yang tidak bangga dengan Indonesia.
"Ini sesuatu yang harus kita koreksi, belajar menghargai siapapun kita hargai. Itu pelajaran yang saya terima selama karir saya di tentara. Prajurit saip mati untuk republik ini," ucapnya.
"Saya nggak mengerti, saya heran kadang-kadang. Apalagi maaf, politisi di Indonesia, agak aneh juga. Jadi makanya saya sampai sekarang masih belajar politik di Indonesia. Pagi tempe, siang sudah tahu, sore jadi gado-gado, nggak jelas, bingung saya. Dikasih tangan, berjuang kita, eh pindah," lanjut Prabowo.
Lebih lanjut, Menhan bicara soal menghormati dan menghargai mentor, guru, hingga pemimpin yang sudah membesarkan.
Prabowo mengatakan saling menghormati itu sangat penting.
"Saya kira manusia yang waras, yang biasa, yang punya harga diri kita kan selalu hormat pada guru kita, mentor kita, kita hormat sebagai terhadap pemimpin kita yang berjasa pada kita, yang bantu pada kita, saya nggak lupa pada semua komandan saya, walaupun saya menyalip dia, saya tetap hormat, tetap, tunduk saya mengabdi pada dia," ucapnya.
Namun, menurut Ketum Gerindra itu, era sekarang justru nilai-nilai tersebut berubah.
Prabowo menyinggung ada yang beranggapan boleh untuk tidak membalas budi.
"Tapi mungkin zaman sekarang nilai-nilai berubah ya. Ada yang berpendapat bahwa yang penting aku. Bisa boleh saya tidak balas budi guru saya, boleh tak terima kasih pada orang yang besarkan karir saya, ada sekarang seperti itu," kata Prabowo.
"Saya juga lihat orang yang dibesarkan Pak Jokowi, orang yang dibina, dikasih kesempatan, ujungnya menjelek-jelekkan mentornya, pemimpinnya. Saya ndak paham. Terus terang saja saya tak paham. Tapi kita tak seperti itu, dan tidak akan seperti itu. Dan kita serahkan semua kepada rakyat Indonesia," lanjut Prabowo.
(***)