Sepatu Basah Kehujanan Rawan Ditumbuhi Jamur-Bakteri, Ini Saran Dokter Kulit
RIAU24.COM - Bukan cuma daya tahan tubuh, kesehatan kulit kaki juga perlu diperhatikan di tengah musim hujan. Sebab bukan cuma risiko bau kaki, ada juga sederet masalah pada kulit kaki yang bisa muncul akibat kaki 'terjebak' dalam sepatu lembab pasca kehujanan.
Dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik dr Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE menjelaskan, bau kaki umumnya muncul akibat suasana lembab, yang memudahkan pertumbuhan jamur dan bakteri di kaki. Maka itu untuk mengatasi masalah bau kaki, kunci utamanya adalah dengan menjaga kebersihan kaki.
"Bau kaki yang tidak sedap seringkali muncul akibat tingginya kelembaban, menciptakan lingkungan yang optimal bagi pertumbuhan jamur dan bakteri di kaki. Gabungan keringat dan mikroorganisme ini, terutama dalam ruang sepatu yang hangat dan terbatas, menghasilkan bau tidak enak. Penguraian keringat oleh bakteri menghasilkan asam organik, yang lebih lanjut berkontribusi pada bau khas tersebut," terangnya, Kamis (11/1/2024).
Hal senada disampaikan oleh dokter spesialis kulit, kelamin, dan estetik dr Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE. Menurutnya, penyakit pada kulit kaki memang menjadi salah satu keluhan yang banyak muncul di tengah musim hujan. Pada dasarnya, pertumbuhan jamur inilah yang bisa menimbulkan bau tak sedap pada kaki.
Pada banyak kasus, masalah bau kaki ini umumnya dibarengi gejala kulit iritasi, lecet, hingga melepuh. Walhasil, penting untuk langsung mengeringkan dan membersihkan kaki setelah kehujanan.
"Kelembaban lama dapat memudahkan pertumbuhan jamur, sehingga menyebabkan infeksi jamur (tinea pedis) yang menyebabkan ruam, rasa gatal, aroma tidak sedap. Selain jamur, kelembaban lama memudahkan infeksi bakteri yang bisa menimbulkan rasa nyeri," pungkas dr Fitria.
Lebih lanjut dr Arini menjelaskan, untuk menjaga kesehatan kaki di tengah musim hujan, pastikan kaki senantiasa kering terutama di bagian jari kaki setelah terkena air hujan. Pasalnya, kelembaban berlebih akan menjadi lingkungan ideal untuk jamur dan bakteri berkembang.
"Pilih alas kaki yang tahan air untuk melindungi kaki dan pastikan ventilasi yang baik untuk mencegah penumpukan kelembaban. Secara berkala ganti sepatu untuk memungkinkan udara masuk, mengurangi risiko pertumbuhan jamur. Jaga kebersihan dengan mencuci kaki setiap hari dengan sabun ringan, pastikan pengeringan yang teliti sebelum memakai kaus kaki dan sepatu," jelasnya.
"Pilih kaus kaki yang menyerap kelembaban untuk menjaga kaki tetap kering dan ganti jika basah. Penting juga untuk periksa kaki secara teratur untuk tanda-tanda infeksi jamur atau kelainan lain, dan segera konsultasikan dengan dokter jika ada yang dikhawatirkan," pungkas dr Arini. ***