Warga Jepang Mendadak Dilarang Sentuh Kucing, Ada Apa?
RIAU24.COM - Warga di salah satu kota Jepang mendadak diperingatkan untuk tidak mendekati atau menyentuh kucing. Pasalnya, sejumlah kucing dilaporkan jatuh ke dalam tong berisi bahan kimia beracun dan tidak sempat diamankan petugas, hingga akhirnya melarikan diri.
Otoritas setempat masih mencari kucing yang dimaksud. Pencarian kucing ini dimulai setelah seorang karyawan pabrik pelapisan logam di Fukuyama, Jepang bagian barat, tiba di tempat kerja dan menemukan jejak kaki berwarna coklat kekuningan yang menjauh dari wadah kromium heksavalen, suatu karsinogen yang sangat asam.
Bahayanya tak main-main. Menyentuh bahan kimia tersebut dapat menyebabkan peradangan kulit dan menghirupnya dapat menyebabkan masalah pernapasan.
"Karyawan pabrik mengenakan masker dan sarung tangan karet saat menangani bahan tersebut," kata perusahaan itu, menurut surat kabar Asahi Shimbun.
Rekaman kamera keamanan menunjukkan kucing tersebut meninggalkan pabrik dan keberadaannya saat ini tidak diketahui.
Tampaknya tidak ada rekaman yang menunjukkan bagaimana kucing itu bersentuhan dengan bahan kimia yang disimpan dalam tong sedalam tiga meter.
"Kami segera memberitahu polisi, warga kota Fukuyama, dan warga sekitar pabrik kami," kata perwakilan perusahaan tersebut, Nomura Plating Fukuyama Factory, kepada Agence France-Presse.
Perusahaan tersebut mengatakan sebagian lembaran yang menutupi tangki tampaknya telah terbalik.
"Insiden ini menyadarkan kami akan perlunya mengambil tindakan untuk mencegah hewan kecil seperti kucing menyelinap masuk, sesuatu yang tidak pernah kami antisipasi sebelumnya," tambah perwakilan yang tidak disebutkan namanya itu.
Sejauh ini, belum ada laporan baru penampakan kucing tersebut, hingga Selasa. Penduduk setempat telah diberitahu untuk segera menghubungi polisi jika mereka menemukan kucing yang tampak tidak normal dan menjaga jarak.
Meski begitu, sejauh ini petugas lingkungan Fukuyama berspekulasi bahwa kucing itu mungkin mati akibat kontak dengan bahan kimia beracun. ***