6 Bulan Perang Gaza: Lebih dari 100.000 Warga Israel Berunjuk Rasa Menentang Netanyahu
RIAU24.COM - Lebih dari 100.000 orang berunjuk rasa menentang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di 50 lokasi di negara itu, mengungkapkan rasa frustrasi mereka atas keterlambatan kesepakatan sandera Gaza, beberapa media melaporkan.
Protes besar-besaran di Tel Aviv dan kota-kota lain terjadi ketika Israel dan Palestina bersiap untuk menandai enam bulan perang di Gaza pada hari Minggu (7 April).
Demonstrasi terjadi setelah Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menemukan mayat sandera Elad Katzir. Demonstran dilaporkan meneriakkan ‘pemilihan sekarang’, dan ‘Elad, kami minta maaf’, mendesak Netanyahu untuk mundur.
Sandera di Gaza
Sekitar 130 sandera masih ditahan di Gaza oleh organisasi militan Hamas. Keluarga para sandera juga frustrasi dengan ketidakmampuan pemerintah untuk menjamin pembebasan mereka dan mencapai kesepakatan gencatan senjata.
Elad Katzir, yang mayatnya ditemukan Sabtu (6 April), diculik dan dibawa ke Gaza selama serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober. Dalam sebuah video Hamas yang dirilis pada bulan Januari, ia tampak hidup.
"Elad Katzir berhasil bertahan hidup selama tiga bulan di penangkaran. Dia seharusnya bersama kita hari ini. Dia bisa saja bersama kami hari ini," kata seorang pemrotes seperti dikutip BBC.
Sementara itu, saudara perempuan Katzir turun ke Facebook untuk menyalahkan kepemimpinan ‘pengecut’ Israel atas kematian saudara laki-lakinya.
"Kepemimpinan kami pengecut dan didorong oleh pertimbangan politik, itulah sebabnya kesepakatan ini belum terjadi," tulisnya di Facebook.
Upaya kesepakatan damai sedang berlangsung
Perwakilan dari berbagai negara akan bertemu di ibukota Mesir, Kairo, pada hari Minggu untuk membahas rencana perdamaian potensial.
Direktur Badan Intelijen Pusat Bill Burns dan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman Al Thani akan bergabung dengan negosiator dari Mesir, Israel dan Hamas, menurut laporan media.
Dalam angka yang dikeluarkan oleh kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, lebih dari 33.000 orang telah tewas selama serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober, banyak dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Menurut hitungan Israel, 253 orang Israel dan orang asing disandera selama serangan Hamas.
Keberadaan sekitar 129 sandera tetap tidak diketahui setelah diculik, sedangkan setidaknya 34 dari mereka diduga tewas. 12 mayat telah ditemukan oleh IDF sejauh ini.
(***)