Banjir Bandang di Oman Merenggut Nyawa 12 Orang, Sebabkan Kerusakan yang Luas
RIAU24.COM - Banjir besar melanda Oman pada hari Minggu (14 April) merenggut nyawa sedikitnya 12 orang.
Korban termasuk sembilan siswa, dua warga Oman dan seorang ekspatriat yang kendaraannya hanyut oleh banjir, menurut Kantor Berita Oman.
Lima orang juga dilaporkan hilang dalam banjir bandang, dan sesuai laporan media lokal, pencarian mereka saat ini sedang berlangsung.
"Di antara keempatnya adalah anak-anak," kata Departemen Pertahanan Sipil dan Ambulans.
Negara itu dilanda hujan lebat yang menyebabkan banjir mematikan di berbagai bagian Oman.
Banjir parah memicu evakuasi
Banjir hebat di wilayah tersebut menyebabkan kerusakan parah pada properti, memicu evakuasi besar-besaran di daerah-daerah yang dilanda hujan lebat di mana tim penyelamat membantu orang-orang yang terperangkap di dalam banjir.
Menurut laporan media setempat, orang-orang terjebak di dalam gedung dan kendaraan mereka di negara itu karena naiknya air.
Polisi Kerajaan Oman mengatakan bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung untuk membantu 20 orang yang terdampar di tiga rumah berbeda di Wadi bin Khalid, daerah Al Qahm.
Sementara itu, Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset Ilmiah dan Inovasi merilis arahan pada hari Minggu (14 April) yang menginstruksikan sekolah dan perguruan tinggi di Oman untuk beroperasi melalui kelas online pada hari Senin (15 April).
Hujan deras, yang dimulai pada Minggu pagi, menghantam bagian-bagian Oman yang menyebabkan kerusakan signifikan di beberapa daerah.
Menurut Kantor Berita Oman, Komite Nasional untuk Manajemen Darurat (NCEM) memantau situasi dengan cermat dan telah mengaktifkan Manajemen Situasi Darurat Nasional untuk meluncurkan upaya respons terkoordinasi.
(***)