Tes Air Jelang Olimpiade 2024, Walkot Paris Berenang di Sungai Seine
RIAU24.COM - Walikota Paris Anne Hidalgo akhirnya menceburkan diri ke Sungai Seine, Rabu (17/7). Ini dilakukan untuk menunjukkan bahwa sungai ini tidak lagi tercemar parah dan kini sudah cukup bersih untuk menjadi tempat kompetisi renang terbuka selama Olimpiade 2024, yang upacara pembukaannya hanya sembilan hari lagi.
Dilansir AFP, Rabu (17/7), pemimpin kota berusia 65 tahun itu berenang gaya dada di bawah sinar matahari yang cerah sebelum membenamkan wajahnya ke dalam air lalu beralih ke gaya lainnya. Dia menempuh jarak sekitar 100 meter ke hilir.
"Ini luar biasa, sangat, sangat menyenangkan," kata Hidalgo tentang air berwarna kehijauan tersebut.
"Ini segar tapi tidak dingin," sambungnya.
Dia didampingi oleh pejabat senior lokal dan kepala penyelenggara Olimpiade Paris, Tony Estanguet, seorang pemain kano peraih medali emas.
"Hari ini adalah konfirmasi bahwa kita berada tepat di tempat yang seharusnya kita tuju," kata Estanguet.
"Kami sekarang siap menyelenggarakan Olimpiade di Sungai Seine," imbuhnya.
Cabang renang triathlon Olimpiade dijadwalkan berlangsung di perairan Seine pada 30-31 Juli dan 5 Agustus, disusul renang perairan terbuka pada 8-9 Agustus. Meskipun ada investasi sebesar 1,4 miliar euro untuk mencegah kebocoran limbah ke saluran air, sungai tersebut terus-menerus gagal dalam uji kualitas air hingga awal bulan ini.
Aksi Walkot Paris hari ini dimaksudkan untuk menunjukkan sungai telah siap. Hidalgo pun berencana membuat tiga area pemandian umum di Sungai Seine untuk penduduk kota itu tahun depan - satu abad setelah larangan berenang - sementara ikan dan organisme lain juga kembali ke jalur air dalam jumlah yang lebih besar.
Hidalgo awalnya berencana untuk berenang bulan lalu, namun harus ditunda karena tes air menunjukkan bahwa bakteri E.Coli - indikator utama kotoran - kadang-kadang mencapai 10 kali lebih tinggi dari batas yang diizinkan. Presiden Emmanuel Macron, yang telah berjanji untuk ikut berenang di Seine, tidak hadir karena krisis politik atas keputusannya untuk mengadakan pemilihan parlemen secepatnya bulan lalu.
Pemilihan lokasi untuk renang luar ruangan di Olimpiade telah menimbulkan kesulitan di masa lalu, terutama menjelang Olimpiade Rio de Janeiro 2016 dan Olimpiade Tokyo pada tahun 2021.
Pihak berwenang Prancis telah berinvestasi dalam fasilitas pengolahan dan penyimpanan air baru di dan sekitar Paris serta memastikan bahwa ribuan rumah dan perahu kanal tanpa sambungan air limbah terhubung ke sistem pembuangan limbah.
"Jika bukan karena Olimpiade dan Tony Estanguet, kami tidak akan mampu melakukan semua pekerjaan ini, karena Olimpiade adalah sebuah akselerator," jelas Hidalgo.
Badai besar masih membanjiri jaringan air limbah bawah tanah Paris dan menyebabkan pembuangan darurat limbah yang tidak diolah ke Sungai Seine. Acara Olimpiade Paris pun tetap bergantung pada cuaca.
Hujan lebat menjelang triatlon atau renang perairan terbuka dapat menimbulkan masalah. Dalam skenario terburuk, renang untuk triathlon akan dibatalkan, sedangkan renang di perairan terbuka dapat dipindahkan dari Sungai Seine ke jalur perairan di timur Paris.
Hujan lebat pada bulan Mei dan Juni juga mengganggu persiapan upacara pembukaan yang berbasis di Seine, di mana ribuan atlet akan berlayar menyusuri sungai. Panitia terpaksa menunda latihan berulang kali karena kuatnya arus.