Viral Petugas Damkar Depok Bongkar Korupsi Alat Operasional, Kadis Buka Suara
RIAU24.COM -Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Sandi Butar Butar, viral di media sosial.
Ia merekam video 'room tour' alat operasional damkar yang tidak berfungsi dengan maksimal.
Dalam videonya yang viral, Sandi mengeluhkan sarana prasarana damkar Depok yang rusak, termasuk dua gergaji mesin atau chainsaw.
Video 'room tour' itu ramai dibicarakan. Alhasil, rekan-rekan Sandi dipanggil oleh atasan.
"Untuk para pejabat Dinas Pemadam Kebakaran, Anda harus berjiwa besar dan berjiwa kesatria, untuk tidak memanggil teman-teman saya. Limpahkan kesalahan kepada saya, saya siap menanggungnya," ucap Sandi.
Merespons hal tersebut, Kadis Damkar Depok Adnan Mahyudin pun buka suara.
Adnan menjelaskan pemeliharaan unit dilakukan secara berkala. Ia mengaku ada kendala kedatangan suku cadang atau spare part mobil damkar.
"Disampaikan bahwa pemeliharaan unit dilakukan secara berkala, namun ada kendala di spare part yang butuh waktu karena mobil lama tahun 2015/2016," kata Adnan seperti dikutip dari detik.com, Minggu (21/7).
Ia mengatakan tidak semua mobil damkar di UPT itu rusak alias masih ada mobil yang siap untuk digunakan.
Adnan kemudian mengakui perihal gergaji mesin yang rusak. Kata dia, apabila petugas meminta pertolongan, bisa meminta juga untuk ditangani DLHK.
Sebelumnya viral rekaman video Sandi--petugas Damkar yang juga pernah membongkar kasus korupsi di Damkar Depok--di media sosial saat room tour melihat alat-alat rusak di tempatnya.
"Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok. Ya, silakan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali, setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang, bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi chainsaw kami rusak," ujar Sandi dalam rekaman video viral itu.
Ia mengatakan sudah membuat nota dinas tetapi tidak ada tindak lanjut.
"Kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok."
Selanjutnya, Sandi menaiki mobil damkar. Kata dia, rem tangan mobil tersebut tidak berfungsi dengan baik.
Dengan kondisi itu, petugas damkar cemas ketika berada di jalan.
"Kalau di tanjakan rasanya dag-dig-dug, pengin copot (jantungnya), takut mobil mundur. Kalau untuk laporan atau nota di atas, kami sudah buangkan semuanya. Kalau dikata untuk laporan, kami sudah melapor kemarin sama seperti kemarin solar. Ya, Bapak, diramaikan dulu, baru dibenahi," tutur Sandi.
Ia pun meminta aparat penegak hukum memeriksa internal Dinas Damkar Depok secara terbuka.
(***)