Putin Bersumpah Akan Mengusir Musuh dari Wilayah Rusia Saat Ukraina Mengklaim Kendali Atas 1.000 km Persegi
RIAU24.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin bersumpah untuk mengusir musuh dari wilayah Rusia setelah dilaporkan bahwa pasukan Ukraina telah menguasai banyak desa Rusia dan wilayah tanah yang luas hanya seminggu setelah serangan lintas batas Kyiv yang tak terduga.
Pada hari Senin (12 Agustus) Putin mengadakan pertemuan dengan pejabat lokal dari wilayah perbatasan termasuk personel keamanan tinggi, pemerintah dan penegak hukum Rusia.
Aleksey Smirnov, kepala wilayah Kursk, memberi tahu Putin bahwa 28 permukiman di wilayahnya sekarang berada di bawah kendali Ukraina, menambahkan bahwa pasukan Ukraina telah berhasil maju sekitar 7,5 mil (12 kilometer) ke wilayah itu melintasi bentangan perbatasan selebar 25 mil (40 kilometer).
Sementara itu, kepala militer Ukraina Oleksandr Syrskyi mengumumkan pada hari Senin bahwa sekitar 386 mil persegi (1.000 kilometer persegi) wilayah Rusia sekarang berada di bawah kendali Ukraina.
Presiden Rusia mengatakan, invasi itu merupakan upaya Ukraina untuk memajukan posisi negosiasinya.
"Tapi negosiasi seperti apa yang bisa kita bicarakan dengan orang-orang yang tanpa pandang bulu menyerang warga sipil, infrastruktur sipil, atau mencoba menciptakan ancaman terhadap fasilitas tenaga nuklir. Apa yang bisa kita bicarakan dengan mereka?" Kata Putin.
Putin menginstruksikan kepala keamanannya untuk mengusir pasukan Ukraina, "Tugas utamanya tentu ada di hadapan Kementerian Pertahanan: untuk mendorong, mengusir musuh dari wilayah kami dan bersama dengan layanan penjaga perbatasan, memastikan perlindungan yang andal dari perbatasan negara."
Rusia mengevakuasi lebih dari 76.000 orang di wilayah Kursk
Rusia mengevakuasi lebih dari 76.000 orang dari daerah yang berbatasan dengan Ukraina di wilayah Kursk Rusia menyusul serangan Ukraina ke wilayah tersebut awal pekan ini.
Kementerian darurat Rusia merilis klip video yang katanya menunjukkan para pengungsi tiba di kota Oryol, 140 kilometer utara Kursk.
Zelensky mengakui serangan
Pada hari Sabtu (10 Agustus), Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya mengakui bahwa militer negaranya bertempur di wilayah Kursk, dan mengatakan bahwa operasi itu adalah bagian dari upaya Kyiv untuk memulihkan keadilan setelah invasi Rusia pada tahun 2022.
(***)