Banyak Guru di Korsel yang Bunuh Diri, Ternyata Ini Pemicunya
RIAU24.COM - Angka bunuh diri guru di Korea Selatan mengkhawatirkan. Pada 2021 hingga 2023, tercatat rata-rata 20 guru memilih mengambil keputusan tragis tersebut.
Masalah ini berlanjut hingga 2024. Pada Agustus, tercatat ada 19 orang guru yang bunuh diri.
Anggota DPR dari Partai Demokrat, Jin Sun-mee mengatakan data tersebut diperoleh dari Kementerian Pendidikan Korea Selatan. Menurutnya, tren yang mengkhawatirkan ini menunjukkan adanya krisis dalam sistem pendidikan yang membuat para guru merasa semakin rentan dan tidak mendapat dukungan.
Dari 168 guru yang bunuh diri sejak 2015 hingga Agustus tahun lalu, 86 di antaranya adalah guru sekolah dasar atau sekitar 51,2 persen. Diikuti oleh guru sekolah menengah atas sebesar 27,4 persen, dan guru sekolah menengah pertama 21,4 persen.
Menanggapi kematian tragis seorang guru di Sekolah Dasar Seoi di Seoul pada Juli 2023, Kementerian Pendidikan akhirnya memberlakukan 'Lima Undang-Undang untuk Perlindungan Hak Guru' dan memberikan pedoman yang lebih jelas bagi guru tentang pengajaran siswa.
Undang-undang yang ditetapkan pada Agustus 2023 ini merupakan inisiatif tingkat nasional pertama yang bertujuan untuk melindungi pendidik dari tuduhan pelecehan anak serta pelanggaran hak-hak mereka sebagai guru. Langkah-langkah tersebut meliputi klarifikasi tanggung jawab siswa, guru, dan orang tua, serta panduan khusus untuk melindungi kegiatan pendidikan yang sah.
Kendati upaya-upaya yang telah dilakukan, bunuh diri di kalangan guru masih terus berlanjut, menyoroti keterbatasan tindakan perlindungan yang ada. ***