Pemerintahan Biden Berterima Kasih Ke Trump Atas Peran ‘Kritis' Dalam Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas
RIAU24.COM - Departemen Luar Negeri AS pada hari Rabu (15 Januari) mengatakan bahwa keterlibatan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump dalam menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Israel-Hamas sangat penting.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller juga memuji dan berterima kasih kepada Trump dan timnya karena telah bekerja dengan pemerintahan Biden dalam kesepakatan tersebut.
Miller juga menyoroti bahwa penting bagi tim untuk berada di meja yang sama.
"Ketika datang ke keterlibatan tim Presiden Terpilih Trump, sangat penting dalam mendapatkan kesepakatan ini. Ini sangat penting karena jelas, saat saya berdiri di sini hari ini, masa jabatan pemerintahan ini akan berakhir dalam lima hari. Kami, tentu saja, berterima kasih kepada tim Trump karena telah bekerja sama dengan kami dalam perjanjian gencatan senjata ini. Kami pikir penting bahwa mereka berada di meja," katanya dalam konferensi pers setelah kesepakatan itu diumumkan.
"Ini menunjukkan bahwa ketika orang Amerika bersedia bekerja sama melintasi garis partisan, seperti yang bersedia kami lakukan pada kesempatan ini karena itu demi kepentingan nasional Amerika Serikat, banyak yang bisa dilakukan," tambahnya.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza
Setelah 15 bulan perang, para negosiator pada hari Rabu (15 Januari) mencapai kesepakatan bertahap untuk mengakhiri perang Israel-Hamas di Gaza.
Kesepakatan gencatan senjata yang sangat ditunggu-tunggu mencakup poin-poin penting seperti penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Jalur Gaza, dan pembebasan sandera, antara lain.
Gencatan senjata akan berlaku mulai hari Minggu (19 Januari) dan pada fase pertama, yang akan berlangsung enam minggu atau 42 hari, akan ada penarikan pasukan Israel secara bertahap dari Gaza Tengah, dan kembalinya warga sipil yang mengungsi ke Gaza utara.
Berdasarkan kesepakatan itu, menurut kantor berita Reuters, setiap hari gencatan senjata, Israel harus mengizinkan lewatnya 600 truk bantuan kemanusiaan ke Gaza.
Dari jumlah tersebut, 50 akan membawa bahan bakar, dan 300 truk akan dialokasikan ke Gaza utara.
Selama 42 hari awal gencatan senjata, 33 sandera akan dibebaskan oleh militan Hamas, kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim al-Thani kepada pers.
Ini, katanya, akan mencakup wanita sipil dan rekrutan wanita, serta anak-anak, orang tua, serta orang sakit sipil dan terluka.
(***)