Tagar #PermadiAryaBosSaracen Trending Topik, Warganet Bully Habis-habisan Abu Janda: Maling Teriak Maling
RIAU24.COM - Akun pegiat media sosial Permadi Arya atau biasa disebut Abu Janda diblokir dan dihapus oleh Facebook. Hal itu karena akun Abu Janda berkaitan dengan Saracen.
Abu Janda yang diduga berkaitan dengan Saracen menjadi perhatian di media sosial, bahkan menjadi trending topik di Twitter dengan tagar #PermadiAryaBosSaracen.
Saat ini, tagar tersebut telah dicuit lebih dari 29ribu kicauan. Para warganet pun mem-bully habis-habisan pendukung Jokowi tersebut. Berikut ini respon warganet.
@indarchaerahgun: "#PermadiAryaBosSaracen
Alhamdulillah sdh ketahuan.. Maling teriak maling.."
@Asmara_1701: "Oh jadi dia sumber hoaxnya @permadiaktivis #ehh Tinggal kebohongan" lainnya nih yg nunggu terungkap..
Piye iki bong ;)) #PermadiAryaBosSaracen."
@haidar_arsyad "Dan sekarang terbukti yg saracen itu mereka sekolam #PermadiAryaBosSaracen."
@MbahUyok: "Jd kerjaan lu main FB cong @permadiaktivis ? Siapa yg bayar untuk kerjaan nyampah itu? Klo di Twitter juga lagi kerja #PermadiAryaBosSaracen."
@Menuju2019ri_8: "Saya harap pihak kepolisian mengusut dugaan keterlibatan si Permadi dalam kasus Saracen. Ayo polisi bersikap adil! #PermadiAryaBosSaracen."
@putrabanten80: "Garda Terdepan Melawan Hoax Tapi Faktanya #PermadiAryaBosSaracen Muke Loe Asem. Hehe."
Dilansir dari CNN Indonesia, Jumat, 8 Februari 2019, Facebook sendiri telah mengeluarkan keterangan dalam laman resminya.
Dalam keterangan yang dikeluarkan pada tanggal 31 Januari 2019 lalu, Kepala Kebijakan Keamanan Siber Nathaniel Gleicher mengatakan pihaknya telah mencatat perilaku tidak asli yang terkoordinasi dalam akun Facebook di Indonesia.
"Hari ini kami menghapus 207 halaman Facebook, 800 akun Facebook, 546 grup Facebook, dan 208 akun Instagram, karena terlibat dalam perilaku tidak otentik yang terkoordinasi di Facebook di Indonesia. Selain itu, menyesatkan orang lain tentang siapa mereka dan apa yang mereka lakukan. Semua halaman, akun, dan grup ini ditautkan ke Grup Saracen, sindikat online di Indonesia," papar perusahaan dalam halaman resminya pada 31 Januari lalu.
Facebook mengungkapkan penyalahgunaan terkoordinasi Grup Saracen dari platform menggunakan akun tidak otentik adalah pelanggaran terhadap kebijakan perusahaan. Sehingga, pihaknya telah melarang seluruh organisasi dari platform.
Adapun contoh Halaman dan Grup yang dihapus sebagai bagian dari jaringan Saracen adalah:
Permadi Arya (Halaman)
Kata Warga (Halaman)
Darknet ID (Halaman)
berita hari ini (Grup)
ac milan indo (Grup)
"Kami mencatat Halaman, grup, dan akun ini berdasarkan perilaku mereka, bukan konten yang mereka posting. Dalam hal ini, orang-orang di belakang kegiatan ini berkoordinasi satu sama lain dan menggunakan akun palsu untuk merepresentasikan diri mereka sendiri, dan itu adalah dasar dari tindakan kami," papar Facebook.