Ungkap Ada Petugas TPS Coblos 15 Surat Suara, Saksi Prabowo Asal Boyolali Ini Diancam akan Dibunuh
"Saya menyaksikan sendiri, saya ada di TPS, duduk sebelah saksi-saksi. Saya juga punya rekaman videonya," terangnya.
Nur mengatakan, video tersebut sempat menjadi viral di media sosial. Namun, ia mengaku bukan dirinya yang memviralkannya.
Dua hari setelah itu, tepatnya sekitar pukul 23.00 WIB malam, ia dipanggil ke rumah salah satu warga untuk dimintai keterangannya mengenai video yang viral tersebut. Bahkan, ia dicap sebagai penjahat politik.
"Saya mendapat intimidasi dari banyak orang, saya dipanggil ke rumah salah satu warga. Di sana sudah ada Ketua KPPS, anggota KPPS, tokoh masyarakat, perangkat desa, kader partai. Saya perempuan sendiri. Saya ditanya soal video, saya jawab, 'Bukan saya yang merekam dan sebar'. Saya dituduh sebagai penjahat politik di sana," ungkapnya lagi.
Karena Nur yang merekam video tersebut, dia sampai diancam akan dibunuh. "Saya juga secara tidak langsung diancam dibunuh. Itu saya dengar dari teman saya yang mendengar secara langsung bahwa saya diancam akan dibunuh," kata Nur
Salah satu majelis hakim, Suhartoyo sempat menanyakan kepada Nur Latifah mengenai perolehan suara di TPS tersebut. Nur pun menjawab bahwa pasangan Jokowi-Amin unggul sangat signifikan di TPS itu.