Ternyata, Seperti Ini Tanda-tanda Warung Makan yang Pakai Pesugihan alias Penglaris Versi Roy Kiyoshi
RIAU24.COM - Kabar tentang warung makan yang menggunakan pesugihan atau penglaris, sebenarnya bukanlah cerita baru. Kabarnya, beberapa restoran ternama di Tanah Air pun tak luput dari cara mistis tersebut untuk menggaet pelanggan.
Lalu seperti apa tanda-tandanya?
Terkait hal itu, Roy Kiyoshi dan seorang anak indigo bernama Dephien mengungkap tanda-tandanya. Penilaian kedua tokoh indigo itu, ada dalam video pada program Ba'da Maghrib yang diunggah di channel youtube milik Robby Purba.
Dilansir detik, Selasa 5 November 2019, Robby Purba selaku pembawa cara kemudian meminta Ror Kiyoshi dan Dephien menunjukkan ciri-cirinya. Begini penuturan keduanya.
1. Memiliki Rasa yang Berbeda. Menurut Roy Kiyoshi, salah satu tanda warung makan yang menggunakan penglaris dapat diketahi dari rasanya. Biasanya, makanan yang dipesan akan terasa enak jika dimakan di tempat. Namun jika dibawa pulang, rasanya berubah jadi aneh.
"Padahal, orang-orang (pembeli) di sana ramai banget," terangnya.
2. Menggunakan Pernak-pernik yang tak Wajar. Selanjutnya, Dephien menambahkan, warung makan atau restoran yang menggunakan penglaris biasanya menggunakan pernak-pernik yang tak wajar.
"Kadang di mejanya ada gitu ada wayang, ada lambang naga atau apa yang kadang menyimbolkan leluhur. Atau gak di ornamen-ornamen warung makannya ditempel apa gitu. Sebenarnya kalau kita 'peka' sih keliatan," ujar Dephien.
Kata 'peka' yang dimaksud Dephien adalah bisa menyadari keberadaan mahluk-mahluk gaib.
3. Menutup Akses Menuju Dapur. Ditambahkan Roy, restoran yang menggunakan penglaris dagangan biasanya sangat menutup ketat akses menuju dapurnya. Itu karena mereka para pemilik rumah makan menyimpan sesuatu di dapur tersebut dan tidak boleh diketahui pelanggannya.
"Mereka tuh selalu punya rahasia tersendiri. Aku pernah mendengar dari partisipan dari sebuah acara. Dia merendam celana dalamnya ke dalam air rebusan makanannya yang mau dijual," tambah Roy Kiyoshi.
4. Ramainya Tak Seimbang dengan Warung Makan Sebelahnya. Roy dan Dephien dengan kompak juga menyebutkan, jika keramaian di salah satu warung makan tampak jelas tidak seimbang dengan warung di sampingnya, bisa jadi warung makan tersebut menggunakan penglaris dagangan.
"Iya jadi agak jomplang banget gitu, yang satu ramai, yang satu gak ada yang beli," jelas Dephien.
Menurut Dephien, selang berapa lama setelah makan, ibunya langsung memuntahkan isi makanannya. Kejadian tersebut sampai membuat ibunya merasa kelelahan.
Bahkan ia sendiri juga pernah mengalami hal serupa. Peristiwa itu terjadi ketika ia memesan soto. Dephien mengatakan bahwa efek penglaris dagangan yang digunakan si penjual terlalu kuat sehingga ia tak menyadari akan hal tersebut sebelum memesan makanan.
Baru setelah menghabiskannya, ia mereka kekenyangan selama 2 hari lamanya. Akhirnya selama dua hari tersebut ia tidak makan makanan lagi.
Di akhir video, Robby Purba meminta Roy Kiyoshi dan Dephien untuk memberikan inisial nama warung makan yang terbukti memakan penglaris dagangan.
Menjawab pertanyaan itu, Dephien mengatakan warung makan terkenal se-Indonesia yang memakai penglaris dagangan adalah berinisial 'G'. Sedangkan Roy Kiyoshi menyebut restoran dengan inisial 'S'.
Nah, percaya tidak? ***