Menu

Bakamla Sebut Kapal Perang China Musih Mondar-mandir di Natuna

Riko 8 Jan 2020, 09:07
Kapal perang China masuk ke perairan Natuna milik Indonesia (net)
Kapal perang China masuk ke perairan Natuna milik Indonesia (net)

RIAU24.COM -  Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla) Laksdya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan masih ada dua kapal fregat China yang mondar-mandir di perairan Natuna milik Indonesia. Kapal-kapal tersebut masih bertahan di sekitaran perairan utara.

"Yang jelas tadi sudah laporan Menlu (Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi) bahwa masih ada dua fregat mereka di sekitar situ, ada satu yang di luar ada dua yang perkuatan di atas. Jadi mungkin akan ada pergantian dari mereka," kata Taufiq usai rapat koordinasi khusus di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, melansir dari Detik. Selasa 7 Januari 2020.

Meski demikian katanya, TNI menambah empat armada kapal perangnya untuk memperkuat pertahanan di perairan tersebut. 

"Empat kapal sudah sampai di lokasi, saat ini total ada delapan kapal," kata Kepala Dinas Penerangan Komando Armada (Koarmada) I, Letkol Laut (P) Fajar Tri Rohadi, memberikan keterangan kepada wartawan secara terpisah.

Secara umum, delapan kapal yang tengah berada di laut Natuna berjenis korvet ringan (light corvette), fregat, dan oiler (tanker).

"Korvet punya kemampuan (pertahanan) di permukaan, anti-kapal selam, anti-serangan udara, serangan udara. Namun ini bukan operasi tempur, hanya mengusir kapal," kata Fajar. Namun demikian, kapal perang militer Indonesia itu tak akan menembak sasaran non militer seperti kapal penangkap ikan China atau coast guard China.

Di permukaan air ada kapal perang, di udara ada jet tempur F-16. Empat jet tempur F-16 telah meluncur dari Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin (Rsn) Pekanbaru ke Natuna. Pesawat tempur F-16 itu akan melaksanakan operasi Lintas Elang 20.

Pergeseran 4 pesawat tempur F-16 ke Natuna merupakan perintah dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Meski demikian, menurutnya, ini merupakan latihan rutin. Mencuatnya isu Natuna ini merupakan buntut klaim China atas kawasan perairan tersebut.

"Operasi Lintas Elang pada dasarnya pengamanan wilayah kedaulatan NKRI. Hari ini kita berangkatkan," kata Komandan Lanud Rsn, Marsekal Pertama Ronny Irianto Moningka kepada wartawan secara terpisah.