Warga Natuna Ramai-ramai Serbu Bandara, Tolak Daerah Mereka Dijadikan Tempat Observasi WNI dari Wuhan
Tugas Kemanusiaan
Dari Jakarta, juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman, mengharapkan warga Natuna memaklumi evakuasi ini merupakan tugas kemanusiaan.
"Jadi jaminan yang diberikan oleh pemerintah melalui Menlu tadi pagi itu menurut aku mestinya bisa menenangkan masyarakat. Selain itu, bisa kan keinginan untuk membawa pulang ini bukan saja keinginan dari Presiden, bukan dari keinginan pemerintah, tapi keinginan dari seluruh masyarakat Indonesia. Karena melihat ini suatu evakuasi kemanusiaan. Jadi kami mengimbau, mari kita bersama-sama bahu-membahu melewati masa-masa yang sulit ini," harapnya.
Fadjroel kemudian mengatakan pemerintah melalui Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi sudah memberikan jaminan mengenai proses observasi WNI di Natuna. Ada standar pemeriksaan sesuai dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diberlakukan.
"Bahwa transit WNI di Natuna itu di-handle oleh TNI, di rumah sakit militer. Kemudian yang kedua, lokasi transitnya jauh dari penduduk dan memenuhi standar dari WHO. Kemudian dipastikan bahwa WNI yang pulang itu sehat semua dan kesehatannya itu terus dipantau. Artinya, jaminan itu diberikan oleh pemerintah melalui Menlu Retno Marsudi," ujar dia.
Menurut Fadjroel, proses evakuasi WNI dari Wuhan ini dilakukan pemerintah dengan merujuk Inpres Nomor 4 Tahun 2019. Penanganan langsung di bawah Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menko Polhukam Mahfud Md.