John Bolton Kecam Perjanjian Damai AS-Taliban, Ini Alasanya
RIAU24.COM - Mantan Penasehat Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS), John Bolton mengecam perjanjian damai AS-Taliban. Menurutnya perjanjian damai itu menimbulkan resiko yang tidak dapat diterima bagi warga similar Amerika.
Semalam perwakilan AA dan Taliban Afghanistan akhirnya menandatangi kesepakatan damai bersejarah di Doha, Qatar. Kesepakatan ini sekaligus mengakhiri perang terpanjanh yang dilakukan oleh AS selama hampir 19 tahun.
Utusan AS, Zalmay Khalilzad dan wakil pemimpin Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar menandatangani perjanjian di sebuah aula mewah di sebuah hotel bintang lima di Dohar, Qatar. Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo, turut menyaksikan penandatanganan itu.
“Ini adalah kesepakatan gaya (Barack) Obama. Taliban yang melegitimasi mengirimkan sinyal yang salah kepada teroris ISIS dan al-Qaeda dan kepada musuh-musuh Amerika pada umumnya," kata Bolton, seperti dilansir Sputnik pada Minggu 1 Maret 2020.
Presiden AS, Donald Trump, kemudian merespon pernyataan Bolton tersebut. Dia mengatakan bahwa mantan Penasihat Keamanan Nasional itu "memiliki kesempatan", yang tidak pernah ia gunakan.
"Dia di sini selama satu tahun. Dia bisa melakukan sesuatu yang lebih baik, saya selalu mendengarkan dia dan dia tidak bisa melakukan itu," kata Trump.
Sumber: Sindonews