Terkuak, Selain Lebih Kecil dari Malaysia, Penyertaan Modal BUMN Juga Masuk Dalam Anggaran Tangani Virus Corona, DPR Pun Kritik Pemerintah Seperti Ini
"Kenapa Indonesia jauh lebih kecil anggaran Pandemic Covid-19-nya, jika dibandingkan dengan Malaysia? Indonesia 2,5 persen dari PDB (produk domestik bruto, red) sedangkan Malaysia resmi 10 persen dari PDB. Sementara jumlah penduduk Indonesia jauh lebih besar," lontarnya.
Dia juga mejelaskan bagaimana cara kerja stimulus 1 senilai Rp. 10,3T Triliun dan stimulus Ke-2 senilai 22,5T serta kebijakan fiskal yang diumumkan Presiden senilai 405,1 Triilun yang terbagi dalam 4 komponen.
Komponen terkecil adalah sektor kesehatan dan persiapan, berikutnya bahwa kebijakan fiskal tersebut tepat sasaran dan mampu mengatasi PHK, menahan angka kenaikan kemiskinan serta mampu menahan pertumbuhan menuju minus 0,4 persen.
"Kenapa ada skema penyertaan modal Ke BUMN dalam penyaluran paket kebijakan fiskal pandemic Covid -19, Jangan sampai ada hubungan dengan Jiwasraya dan Asabri serta Bumiputra," ingatnya.
Karena itu, DPR menekankan pelebaran defisit anggaran dari 1,76 persen menjadi 5,07 persen dari PDB pada APBN 2020, agar difokuskan pada kebijakan fiskal untuk krisis kesehatan dan skema subsidi UMKM serta masyarakat miskin melalui program jaring pengamat sosial (sosial safety net).
Ditambahkannya lagi, APBN 2020 sebagai instrumen kebijakan fiskal memainkan peranan strategis dalam memastikan pencapaian target pembangunan yang telah ditetapkan Presiden Jokowi menuju Indonesia Maju.