Ketua DPRD Bogor Sayangkan Bagi-bagi Sembako yang Dilakukan Jokowi, Begini Katanya
RIAU24.COM - Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto, menyayangkan pembagian sembako yang dilakukan oleh Presiden Jokowi yang berlangsung di Bogor pada Jumat malam 10 April 2020.
Dikatakan Rudy seperti dilansir dari Tempo.co, Ahad, Minggu, 12 April 2020, seharusnya Jokowi tidak membagikan sembako kepada masyarakat secara langsung.
Sebagai pimpinan negara, kata dia, Jokowi bisa meminta bantuan kepala daerah dan menginstruksikan RT/RW dalam pendistribusian kepada warga langsung.
"Kalau melalui RT dan RW akan lebih tertib dan meminimalisir dobel penerima," ujar Rudy, Ahad 12 April 2020.
Dijelaskan Rudy, pembagian sembako yang dilakukan Jokowi itu justru berbahaya bagi warga dan melabrak aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang kini tengah diupayakan oleh pemerintah daerah dalam memutus penyebaran penularan Covid-19.
Dia juga melanjutkan, pembagian sembako yang dilakukan membahayakan keselamatan warga dan pengendara, karena dilakukan di pinggir jalan utama. "Apalagi kita baru dapat rekomendasi PSBB, kalau seperti itu mana pembatasan sosialnya," lanjutnya.
Meski demikian, Rudy mengatakan apa yang dilakukan oleh Jokowi dalam membantu rakyat dengan memberi bantuan sembako patut diapresiasi.
Rudy menyebut apa yang dilakukan sang Presiden, wajib ditiru oleh bawahannya yakni, para Menteri, Pejabat Negara, Kepala Daerah dan tentu oleh pengusaha-pengusaha ternama yang selama ini mencari hidup di Indonesia. "Namun tetap, pembagiannya dengan menerapkan protokol kesehatan dan tidak mengundang warga berkerumun," kata dia.
Diketahui, Presiden Jokowi membagi sembako di Bogor pada Jumat malam 10 April 2020. Namun kemudian beredar video yang memperlihatkan orang berkerumun dan diberi narasi itu pembagian sembako oleh Jokowi.
Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengklaim juga Jokowi tak membagikan sembako pada Sabtu malam.
"Kemungkinan karena malam sebelumnya ada pembagian paket sembako, masyarakat mengira akan ada lagi pembagian sehingga mereka berbondong-bondong ke Istana Kepresidenan Bogor," kata Bey.