Kasus yang Menjerat Hana Hanafiah Disebut Masih Kelas Bawah, Begini Ciri-ciri Prostitusi Kelas Atas Artis Indonesia
Ditangkapnya akrtis FTV Hana Hanafiah karena diduga terlibat prostitusi artis belum lama ini, membuka kembali aib tentang dunia hitam di kalangan selebritis di Tanah Air. Namun menurut penulis buku Jakarta Undercover, Moammar Emka, yang kebanyakan terungkap oleh pihak Kepolisian, kebanyakan berasal dari prostitusi artis kelas bawah.
Menurutnya, prostitusi artis di Indonesia terbagi menjadi tiga strata. Mulai dari atas (A), tengah (B) dan bawah (C). Sejauh ini, yang biasa diungkap oleh polisi baru kategori kelas bawah saja. Ciri-cirinya, biasanya artis yang masuk dalam strata bawah itu adalah skuter (seleb kurang terkenal). Namanya baru mencuat setelah kasusnya terungkap. Selain itu, tarif yang mereka pasang pun hanya puluhan juta saja. Sedangkan uangnya akan ditransfer melalui bank sesuai orderan.
Menurutnya, 'cara bermainnya' jauh berbeda dengan artis yang berada pada kelas A. Pada kelas ini, para pemain bisnis prostitusi biasa bermain cantik. Sehingga, orang tak bisa membedakan, apakah ini prostitusi atau bukan.
"Misalnya transaksi di kelas atasnya gitu, itu akan susah dinilai sebagai bagian dari prostitusi. Karena memang modusnya nggak ada istilah ketemu di mana, cek-in di mana, transfer via apa. Terus deal gitu," ujarnya, dilansir detik, Jumat 17 Juli 2020.
Sedangkan untuk kelas A, terangnya, memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Salah satunya, biasanya para pekerja seks komersial ini dipelihara seorang pria hidung belang dalam jangka waktu yang lama. Selama itu, mereka diberikan tempat tinggal hingga fasilitas mewah.
"Nah kalau kelas atas, sudah ada istilahnya udah pakai kontrak nikah, udah pakai kontrak plesir seks, udah pakai kontrak peliharaan. Jadi udah susah dihitung sebagai prostitusi," terangnya.
"Misalnya di kontrak nikah itu saya menemukan fakta menarik, bahwa dia akan di kontrak selama setahun dengan perjanjian yang lumayan, apartemennya di mana, disiapin tempat tinggal, ada asuransinya, ada kendaraannya, ada uang per bulannya berapa," bebernya lagi.
Ciri-ciri lainnya, kalau sudah berada dalam kelas elite ini, para PSK memasang banderol unlimited. Artinya, tak ada tarif tertentu yang diberikan oleh para pekerja seks komersial itu. Namun kebutuhan mereka harus terpenuhi selama menjadi wanita simpanan.
"Yang paling simple misalnya transaksi yang kontrak plesir, oke sebulan, makan jalan-jalan ke mana biayanya sekian. Tapi hitungannya jadi kayak orang liburan, statusnya bisa macem-macem. Bisa kayak bergaya pacaran. Jadi susah dihitung sebagai bagian dari transaksi prostitusi," pungkasnya. Wow.... ***